Kita kerap melihat berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan oleh petani. Ada berbagai komoditas utama seperti pangan, hortikultura, dan tanaman tahunan. Salah satu yang sering menjadi pusat perhatian yaitu tanaman pangan.
Ada banyak tanaman yang masuk ke dalam kelompok ini, salah satunya yaitu palawija. Tanaman jenis ini biasanya ditanam saat musim kemarau tiba. Palawija yang sering kita kenal seperti singkong dan jagung, padahal sebenarnya jenis palawija sangatlah banyak. Ingin tahu apa saja jenisnya? Berikut ini ulasannya.
Pengertian Tanaman Palawija
Palawija biasa ditanam petani saat musim kemarau. Syahrul Mauluddin dan Nana Suarna pada "Jurnal ICT" volume 17, nomor 1 tahun 2018, menjelaskan bahwa palawija adalah tanaman semusim yang pada lahan kering. Tanah Latosol menjadi jenis tanah yang cocok untuk menanamnya. Kandungan pH Latosol 4,5 – 6,5 sangat sesuai dengan karakter dari palawija. Jenis tanah Regosol juga bisa digunakan untuk budidaya palawija karena kandungan pH-nya mirip dengan Latosol.
Dalam wetlands.or.id juga dijelaskan bahwa palawija biasa ditanam pada lahan yang tidak tergenang air, seperti tegalan, guludan sujan, dan sawah saat musim kemarau. Dengan praktik budidaya yang benar, palawija bisa ditanam di lahan gambur. Namun penanaman palawija pada lahan gambut harus memperhatikan varietas tanaman, penataan lahan, pengaturan air, pengolahan lahan, dan pemupukan yang tepat. Hal tersebut bertujuan agar palawija tetap bisa tumbuh dengan baik.
Ciri-ciri Tanaman Palawija
Tanaman palawija bisa dilihat dari ciri-ciri yang dimilikinya. Ada beberapa ciri dari tanaman ini, seperti berikut ini:
- Biasa di tanam saat musim kemarau karena tanaman ini tidak terlalu banyak membutuhkan air.
- Bisa tumbuh di lahan masam dengan pH sekitar 4,5 hingga 6,5.
- Merupakan tanaman semusim.
- Jenisnya sangat banyak, sebagian besar merupakan tanaman pangan pengganti padi.
- Dari segi morfologi tanaman ini berbeda satu dengan lainnya. Morfologi tanaman palawija sesuai dengan jenis tanaman tersebut.
Klasifikasi Tanaman Palawija
Sementara itu, palawija terbagi menjadi dua kelompok. Adapun kelasifikasi dari tanaman palawija antara lain;
1. Tanaman Palawija di Dataran Rendah
Tanaman palawija bisa ditanam pada dataran rendah. Biasanya di tanam di lembah dan kaki gunung. Jenis palawija yang cocok untuk di budidayakan pada area ini antara lain jagung, kacang panjang, dan kedelai. Selain di dataran rendah, ketiga palawija ini juga bisa di tanam di daerah sedang.
2. Tanaman Palawija di Dataran Tinggi
Selain di dataran rendah, palawija juga bisa di tanam pada dataran tinggi. Beberapa jenis palawija yang bisa di tanam pada daerah ini yakni seperti wortel dan kentang. Kedua jenis tanaman ini membutuhkan daerah tinggi agar bisa tumbuh dengan baik dan bisa lebih produktif.
Dalam menanam tanaman palawija harus sangat memperhatikan tempat tumbuh tanaman ini. Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan tanaman terkait nutrisi dan bebagai kondisi lingkungan yang menunjang pertumbuhan tanaman ini.
Jenis Tanaman Palawija
Ada banyak jenis tanaman palawija yang sering dibudidayakan. Beberapa diantaranya merupakan tanaman pangan pengganti padi. Adapun jenis tanaman palawija antara lain:
1. Kentang
Tanaman palawija pertama yang biasanya kita jumpai saat berkunjung ke dataran tinggi yaitu kentang. Tanaman ini memliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga bisa menjadi bagian dari makanan pokok.
2. Kedelai
Kedelai merupakan salah satu sumber makanan yang populer. Tanaman ini termasuk dalam kelompok kacang-kacangan sehingga kandungan proteinnya juga cukup tinggi. Kedelai bisa tumbuh di dataran rendah hingga sedang pada saat musim kemarau. Dalam keseharian kedelai biasa dioleh sebagai makanan sehat seperti tempe, tahu, hingga susu.
3. Singkong
Jenis tanaman palawija lainnya yang sudah sangat familiar yaitu singkong. Tanaman ini juga sering dijadikan makanan pengganti beras karena kandungan serat dan vitaminnya cukup tinggi. Menanam singkong cukup mudah, anda hanya perlu menancapkan batang dari tanaman ini dan merawatnya. Cara ini dikenal nama perbanyakan vegetatif dengan menggunakan sistem strek. Umbi singkong akan tumbuh dibagian bawah. Saat panen anda harus mencabut tanaman ini.
Singkong biasanya diolah menjadi beragam makanan. Bisa direbus, digoreng, dijadikan kue tradisional, atau dibuat menjadi tepung. Selain umbinya, palawija ini juga bisa dimanfaatkan daunnya. Daun singkong bisa diolah menjadi sayur atau makanan lain yang lezat.
4. Ubi jalar
Palawija lainnya yang juga bisa ditanam di pekarangan rumah yaitu ubi. Tanaman ini tumbuh selama 90 hari setelah tanam (hst). Ubi jalar memiliki batang yang merambat. Umbinya bisa diolah menjadi beragam makanan, sedangkan daunnya bisa diolah menjadi sayur.
5. Sorgum
Sorgum merupakan tanaman palawija yang fungsinya juga bisa untuk menggantikan nasi. Kandungan gizi di dalam sorgum bahkan dipercaya lebih besar dibandingkan dengan beras. Sehingga makanan ini cocok untuk penderita diabetes.
6. Jagung
Tanaman dengan kandungan karbohidrat cukup tinggi ini juga masuk dalam kelompok palawija. Anda bisa menjumpai tanaman ini di daerah yang minim air atau saat memasuki musim kemarau. Tanaman ini memiliki tajuk yang tinggi dengan daun yang memanjang.
Meskipun bisa hidup di daerah kering, namun jagung tetap butuh air teurtama saat awal tanam. Perawatan tanaman jagung juga harus benar-benar diperhatikan sebab tanaman ini cukup mudah terserang hama dan patogen tanaman. Setelah di panen, jagung biasanya diolah dalam beragam bentuk makanan. Anda bisa mengolahnya dengan cara di rebus, di bakar, hingga diolah menjadi nasi jagung.
7. Talas
Talas masuk dalam kelompok tanaman umbi dengan kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan. Talas bisa di tanam di pekarangan rumah dengan cara menancapkan bibit talah ke tanah. Tanaman ini biasanya diolah menajdi keripik atau makanan enak lainnya.
8. Kacang panjang
Kita semua pasti sudah familiar dengan sayuran yang satu ini. Namun siapa sangka jika tanaman ini masuk dalam kelompok palawija. Kacang panjang biasa diolah menjadi makanan seperti sayur atau tumis dengan tambahan bahan lainnya yang membuat rasanya semakin lezat.
9. Oyong
Selain kacang panjang, oyong juga merupakan jenis tanaman palawija yang biasa di tanam petani. Tanaman ini diketahui baik untuk penderita diabetes karena dipercaya bisa menurunkan kadar gula darah. Tanaman ini bisa dibudidayakan di pekarangan rumah karena tidak membutuhkan tempat yang luas.
10. Mentimun
Tanaman ini juga biasanya di tanam saat musim kemarau. Timun biasanya diolah menjadi sayur, acar, atau bahkan dikonsumsi dalam keadaa mentah. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang segar membuat makanan ini cocok untuk dijadikan lalapan.
11. Wortel
Siapa sangka jika tanaman dengan akndungan vitamin A yang tinggi ini ternyata termasuk dalam tanaman palawija. Wortel biasanya di tanam di dataran tinggi karena memiliki kondisi iklim yang sesuai dengan kebutuhan tanaman ini. Setelah dipanen wortel bisa diolah menjadi beragam masakan seperti sup, tumis, atau bahkan dibuat jus juga bisa.
12. Labu Siam
Labu siam merupakan jenis tanaman palawija yang biasa dikonsumsi masyarakat indonasia. Labu siam dipercaya baik untuk penderita hipertensi. Selain buahnya, daun labu siam juga bisa diolah menjadi makanan yang lezat.
13. Gembili
Meski jumlahnya sudah semakin berkurang, palawija yang satu ini cukup legendaris. Anda akan mudah menemukan gembili di daerah pedesaan karena masih banyak orang yang menanam dan menjualnya di pasar tradisional. Gembili merupakan umbi yang mengenyangkan sama seperti ubi jalar, singkong, dan jagung sehingga bisa menjadi makanan pengganti nasi. Mengolah makanan ini sangat mudah hanya perlu direbus sampai matang, dan gembili siap untuk disajikan.
14. Kacang Hijau
Selain kacang panjang, kacang hijau juga merupakan tanaman palawija yang biasa dikonsumsi. Kacang-kacangan ini biasanya diolah menjadi beragam makanan yang lezat salah satunya bubur kacang ijo.
15. Kacang Tunggak
Kacang-kacangan selanjutnya yang juga masuk dalam kelompok tanamna palawija yaitu kacang tunggak. Tanaman ini sebenarnya mirip dengan kacang panjang hanya saja biasanya yang dimanfaatkan bijinya. Kacang tunggak ini bisa diolah sebagai sayur dengan tambahan bahan masakan lainnya.
Manfaat Menanam Palawija
Menanam tanaman palawija ternyata memiliki manfaat tersendiri. Melansir dari distan.jabarprov.go.id, berikut ini beberapa manfaat menanam palawija:
- Berguna untuk rotasi tanaman sehingga bisa menciptakan pertanian berkelanjutan.
- Menjaga produksi komoditas pangan di musim kemarau.
- Meningkatkan produktivitas lahan.
- Menjaga ketahanan pangan.
- Sumber makanan yang bergizi dan beragam.
- Bisa dimanfaatkan untuk mengisi lahan kosong atau bekas hutan yang sudah tidak terpakai.
- Membantu mengendalikan organisme penggangu tanaman (OPT).
- Menstabilkan pH tanah.
- Meningkatkan kesuburan tanah.
- Meningkatkan jumlah mikroba baik guna peningkatan produktivitas tanaman. Seperti tanaman kedelai yang termasuk dalam kategori tanaman legume memiliki kemampuan menghasilkan bintil akar. Bintil akar inilah yang berperan untuk mengikat nitrogen bebas di dalam tanah.
Tips Menanam Palawija
Bagi Anda yang tertarik untuk menanam tanaman palawija, berikut ini beberapa hal yang harus disiapkan.
- Memilih varietas unggul
- Menentkan waktu dan pola tanam yang tepat
- Mengolah lahan sesuai dengan kebutuhan
- Mengatur pengairan
- Perawatan tanaman seperti pemupukan dan pengendalian OPT
- Panen dengan cara yang benar
Itulah beberapa hal tentang tanaman palawija yang bisa kita pelajari. Setiap tanaman memiliki kebutuhan yang berbeda. Maka dari itu, sebelum menanam jenis palawija tertentu ada baiknya untuk mempelajari terkait syarat tumbuh dari tanaman tersebut.