Aliran Cepat Kredit Usaha Rakyat Lewat Platform E-Commerce & Super App

Katadata
Ilustrasi. Penyedia layanan digital diramal dapat mempercepat proses penyaluran KUR.
Penulis: Desy Setyowati
25/9/2020, 18.30 WIB

Katadata.co.id pun meminta tanggapan Gojek, Grab, Tokopedia, dan Shopee terkait efektivitas platform digital dalam penyaluran kredit perbankan selama ini.

Chief of Public Policy and Government Relations Gojek Shinto Nugroho mengatakan, perusahaan sebelumnya bekerja sama dengan pemerintah dalam program Digital Kredit untuk UMKM (DigiKU). Selain itu, memfasilitasi mitra pengemudi terhadap pinjaman dana bunga ringan, berkolaborasi dengan BRI.

Kini, Gojek berpartisipasi dalam penyaluran KUR dengan bunga 0%. “Kami akan menjangkau puluhan ribu mitra usaha, di mulai dengan GoFood,” kata Shinto kepada Katadata.co.id, Jumat (25/9).

Gojek memiliki lebih dari 500 ribu mitra GoFood dan 600 ribu melalui GoBiz.

Sedangkan Grab sudah bekerja sama dengan BRI untuk menyalurkan KUR sejak Mei. Namun President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata tidak menjabarkan proses penyalura kredit tersebut.

“Saat ini, sekitar 22 ribu mitra GrabFood dan agen GrabKios memenuhi kriteria dan menjadi potensial debitur,” kata Ridzki kepada Katadata.co.id. Grab ingin menjaring lebih banyak UMKM untuk dapat mengakses KUR.

Selain Gojek dan Grab, Tokopedia sudah terlibat dalam penyaluran kredit perbankan melalui program DigiKU. “Kami terus berfokus membantu sebanyak-banyaknya pegiat usaha, khususnya UMKM lokal dalam mengakses pendanaan,” ujar Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni kepada Katadata.co.id.

Tokopedia menggaet sembilan juta penjual saat ini. Hampir seluruhnya merupakan UMKM, dan 94% berskala ultra-mikro.

Shopee juga sudah bekerja sama dengan BRI untuk menyalurkan kredit sejak Mei. “Ini telah menjangkau ribuan pelaku usaha mikro di platform kami,” kata Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo kepada Katadata.co.id.

Radityo mengatakan, perusahaan akan mengoptimalkan dan memastikan fasilitas KUR dalam program PEN itu tepat guna. “Kami memiliki lebih dari 90% UMKM dari total penjual,” ujarnya.

Fasilitas KUR yang disalurkan melalui Gojek, Grab, Tokopedia, dan Shopee itu merupakan bagian dari program PEN. Rincian penggunaannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini;

Sedangkan realisasi penggunaan dana PEN dapat dilihat pada Databoks berikut:

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda mengatakan, platform digital seperti e-commerce memiliki data penjual, transaksi usaha hingga kepemilikan rekening pembayaran mitranya. Data-data ini memberikan gambaran terkait risiko kredit.

Namun pelaku usaha di e-commerce rerata pedagang, bukan produsen. “Saya khawatir KUR yang diajukan melalui platform lebih banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang menjual produk impor,” kata dia kepada Katadata.co.id.

Ia menilai, dampak dari penyaluran KUR akan lebih besar jika disalurkan kepada pelaku usaha yang memproduksi barang.

Sedangkan Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menilai, UMKM lebih membutuhkan bantuan dalam bentu hibah ketimbang kredit. Ini karena risiko usaha meningkat di masa pandemi corona.

Ia menilai, pemerintah terlalu terburu-buru ingin mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi virus corona. “Itu tidak realistis. Bantuan pemerintah seharusnya lebih bersifat meningkatkan daya tahan masyarakat dan dunia usaha agar bisa bertahan,” ujar dia kepada Katadata.co.id.

Kebijakan untuk memulihkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi hanya dapat diwujudkan setelah pandemi berlalu. “Meningkatkan KUR tidak akan memulihkan UMKM nasional selama wabah terus bertambah,” kata Piter.

Halaman: