Advertisement
Advertisement
Analisis | Faktor Jokowi di Balik Kemenangan Prabowo dan Melorotnya Suara Ganjar Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Faktor Jokowi di Balik Kemenangan Prabowo dan Melorotnya Suara Ganjar

Foto: Katadata/ Ilustrasi/ Bintan Insani
Faktor Jokowi berperan penting di balik kemenangan Prabowo pada Pilpres 2024. Ini terlihat dari tren elektabilitas Prabowo yang meroket pasca-pengumuman Gibran Rakabuming sebagai cawapres. Sinyal kekalahan Ganjar juga tampak di basis suaranya, Jawa Tengah.
Reza Pahlevi
23 Februari 2024, 16.06
Button AI Summarize

Mengapa Jawa Tengah? 

Di atas kertas, provinsi ini merupakan lumbung suara PDIP dan Ganjar. PDIP selalu memenangkan pemilu di Jawa Tengah pasca-Reformasi. Pada pemilu legislatif 2019, perolehan suara partai berlambang kepala banteng tersebut meraih 29,7% suara. 

Ganjar menjabat Gubernur Jawa Tengah pada 2013-2023. Pada Pemilihan Gubernur 2018, Ganjar menang dengan 58,78% suara mengalahkan pasangan Sudirman Said -Ida Fauziyah. 

Bagi Prabowo -Gibran, meraih suara di Jawa Tengah tidak hanya memperkuat basis suara mereka, melainkan juga melemahkan Ganjar -Mahfud. Peneliti ISEAS -Yusof Ishak Institute, Made Supriatma mengatakan, masuk akal bagi tim Prabowo -Gibran yang sudah memiliki koalisi gemuk untuk menyasar suara Ganjar -Mahfud. Sedikit suara dari basis Ganjar dapat membuat mereka melenggang menduduki Istana. 

Namun merebut suara Ganjar-Mahfud tidak dilakukan dengan menggerus suara PDIP di Jawa Tengah. Mereka memilih cara memecah suara pemilih PDIP. Mereka tetap didorong untuk memilih PDIP, tetapi di pilpres pasangan Prabowo-Gibran yang dicoblos. 

“Pendukung PDIP diarahkan untuk memilih Prabowo -Gibran. Ini dilakukan lewat permintaan langsung, dilengkapi tekanan atau pengaruh dari aparat negara,” tulis Made dalam Fulcrum, pada Selasa, 20 Februari 2024.

Menurut Made, Prabowo tidak bisa agresif melawan PDIP di Jawa Tengah karena berisiko menurunkan elektabilitasnya. Di dua pilpres sebelumnya, suara Prabowo turun drastis dari 33,3% pada 2014 menjadi 22,7% pada 2019 karena menerapkan strategi ini. 

Selain itu, dengan tidak mengganggu PDIP merupakan strategi yang dipilih Jokowi. Dia tidak ingin berhadap-hadapan langsung dengan PDIP, karena yang diinginkan hanya memenangkan Prabowo-Gibran bukan mengalahkan PDIP.   

Jokowi memiliki peran penting dalam memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah. Dalam dua pilpres, PDIP memang menjadi penyokong utama Jokowi. Namun PDIP bukan satu-satunya. Ada kelompok relawan yang merupakan salah satu kekuatan pendukung Jokowi. Kelompok relawan ini tidak berarti pemilih PDIP. 

Ini terlihat dari suara yang diraih Jokowi lebih besar dari PDIP pada 2019. Jokowi berhasil memenangkan seluruh 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah, sementara PDIP hanya menang di 28 kabupaten/ kota. Jokowi meraih 77,3% suara di provinsi ini, sedangkan PDIP memperoleh 29,7% suara.

Hal ini pula yang membedakan antara pemilih Jokowi dan Ganjar. Pemilih Ganjar merupakan pemilih PDIP, terutama pengikut ideologi partai. Sementara pemilih simpatisan cenderung mengikuti apa yang diinginkan Jokowi. 

(Baca: Siapa Unggul di Jawa Tengah Pasca-Pecah Kongsinya PDIP dan Jokowi?)

Pengaruh Jokowi dalam mendongkrak suara Prabowo-Gibran sejalan dengan tren kunjungan kepresidenan Jokowi sejak awal tahun. Catatan Katadata.co,id menemukan Jokowi mengunjungi Jawa Tengah dalam enam kesempatan berbeda selama Januari 2024. 

Dia juga berkunjung ke DI Yogyakarta sebanyak empat kali dalam periode yang sama. Jumlah kunjungan ini lebih banyak dibandingkan dengan kunjungan lainnya Jokowi di bulan yang sama. 

“Kampanye Prabowo-Gibran di Jawa Tengah mirip dengan strategi Orde Baru memenangkan Soeharto. Ini dilakukan dengan mengangkat kesetiaan personal pada Jokowi, pelibatan birokrat negara, dan implementasi program populis bantuan sosial,” tulis Made.

Memenangkan Jawa Tengah pun melengkapi dominasi Prabowo -Gibran yang sudah unggul di Jawa Barat dan Jawa Timur dalam survei-survei sebelumnya. Ini adalah tiga provinsi penting dengan jumlah pemilih tertinggi di Indonesia. Menguasai ketiga provinsi ini jadi kunci kemenangan pilpres.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira