Januari 2019, Tekfin Sudah Salurkan Pinjaman Rp 25,92 Triliun

Image title
27 Februari 2019, 16:16
LinkAja
LinkAja
Ilustrasi tekfin. LinkAja adalah aplikasi tekfin pembayaran yang melibatkan beberapa BUMN, seperti Telkomsel, BRI, Bank Mandiri, dan BNI.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pinjaman oleh perusahaan teknologi finansial (tekfin) pinjam meminjam uang atau peer to peer lending (P2P lending) pada Januari 2019 mencapai Rp 25,92 triliun. Jumlah tersebut meningkat 14,36% dari penyaluran pada bulan Desember 2018.

Deputi Direktur Pengaturan Penelitian dan Pengembangan Fintech OJK Munawar Kasan mengatakan, hadirnya tekfin P2P lending, meningkatkan penyaluran kredit, khususnya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, tekfin diyakini memberikan menstimulus terhadap pertumbuhan di industri perbankan pada 2018 lalu.

"Fintech Lending mampu mesnstimulus pertumbuhan perbankan sebesar 0,8% dan perusahan pembiayaan sebesar 0,6%," kata Munawar mengutip hasil riset INDEF tahun 2018 di Gedung Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (27/2).

Dia mengatakan, tekfin P2P lending pun mengalami pertumbuhan yang luar biasa sejak tahun lalu. Data OJK mencatat, akumulasi jumlah penyaluran pinjaman pada bulan Desember 2018 mencapai Rp 22,6 triliun, sedangkan penyaluran pada Desember 2017 hanya Rp 2,56 triliun. Artinya secara tahunan (year on tear) meningkat hingga 784,3%.

(Baca: Bank Sinarmas Luncurkan Rekening Dana Peer to Peer untuk Fintech)

Tidak hanya itu, data OJK juga mencatat adanya pertumbuhan jumlah, baik dari rekening pemberi pinjaman (lender), maupun peminjam (borrower). Rekening pemberi pinjaman meningkat 28,91% dari jumlah Desember 2018 menjadi 267.496 entitas pada rekening pada Januari 2019. Sedangkan jumlah peminjam naik 18,37% (year to date/ytd) menjadi 5,16 juta orang.

Selain itu, OJK mencatat, penyaluran pinjaman mayoritas masih tersalurkan kepada masyarakat di Pulau Jawa pada Januari 2019. Dari jumlah akumulasi penyaluran pinjaman Januari 2019 sebesar Rp 25,92 triliun ini, sebanyak Rp 22,37 miliar disalurkan untuk masyarakat di Pulau Jawa. Adapun, Jawa Barat menjadi menjadi wilayah dengan pinjaman tertinggi yaitu sebesar Rp 6,35 triliun. Sementara, wilayah yang penyaluran pinjamannya terendah yaitu Provinsi Maluku Utara sebesar Rp 8,38 miliar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...