Chevron Teken HOA untuk Jaga Produksi Blok Rokan, Ada Kompensasinya
Kementerian ESDM akan terus memonitor pelaksanaan pengeboran tersebut secara periodik. Tujuannya, untuk memastikan komitmen seluruh pihak, terutama pelaksanaan kegiatan pengeboran pada November 2020.
Presiden Direktur Chevron Pacific Indonesia Albert Simanjuntak mengatakan Blok Rokan telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk Indonesia selama beberapa dekade. “Perjanjian ini memberi kepastian blok strategis itu akan terus memegang peranan penting dalam kedaulatan energi di Indonesia untuk tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Chevron kerap menjadi kontraktor kontrak kerja sama atau KKKS dengan produksi siap jual atau lifting minyak terbesar di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun mengalami penurunan, berdasarkan data SKK Migas, angka produksi Blok Rokan sepanjang 2018 sebesar 209 ribu barel minyak per hari (BOPD).
Pertamina Percepat Transfer Data Blok Rokan
Sejalan dengan proses peralihan itu, PT Pertamina Hulu Rokan atau PHR menyatakan bakal mempercepat transfer data eksplorasi dan eksploitasi di Blok Rokan. Langkah ini sebagai upaya persiapan kegiatan pengeboran di 44 sumur pada 2021.
Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan RP Yudantoro mengatakan, perusahaan telah menjalin komunikasi intensif ke pihak Chevron agar proses transisi berjalan lancar. Harapannya, penurunan laju produksi secara alamiah dapat berkurang. “Kami memastikan persiapan pengeboran pada Agustus sampai Desember 2021 dapat berjalan lancar," ujar dia.
Selain itu, kedua pihak tengah melakukan kegiatan transisi, yakni proses konstruksi penggantian pipa trunk line. Pipa ini memliki panjang sekitar 364 kilometer dan membawa minyak mentah dari lapangan Rokan ke tangki penampungan, lalu diolah di Kilang Dumai.
Pertamina juga tengah mempersiapkan transisi pekerja Chevron yang nantinya akan diberdayakan perusahaan. “Dengan dukungan seluruh stakeholder, kami berharap transisi Blok Rokan bisa berjalan dengan baik dan menjaga produksi migas nasional,” kata dia.