AS Incar Kesepakatan Nuklir dengan Iran untuk Jinakkan Harga Minyak

Happy Fajrian
9 Februari 2022, 11:08
harga minyak, nuklir, amerika, iran
Pertamina Hulu Energi
Pengeboran minyak lepas pantai.

Delapan putaran pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington sejak April belum menghasilkan kesepakatan tentang dimulainya kembali pakta nuklir 2015. Perbedaan masih berkutat pada rincian pencabutan sanksi.

"Ekspor (minyak Iran) dapat dilanjutkan dengan cepat jika kesepakatan nuklir tercapai. Tapi itu adalah 'jika' yang besar. Munculnya kembali minyak Iran hanya kemungkinan pada tahap ini," kata broker PVM Tamas Varga.

Harga minyak telah melonjak karena meningkatnya permintaan global, ketegangan Rusia-Ukraina, gangguan pasokan dari produsen seperti Libya dan pelonggaran lambat dari rekor pengurangan produksi 2020 oleh OPEC+.

Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) memprediksi produksi minyak AS naik menjadi 12 juta bph pada 2022 dan mencapai rekor tertinggi baru 12,6 juta bph pada 2023. Saat ini rekor tertinggi produksi minyak AS sebesar 12,3 juta bph yang dicapai pada 2019.

Minyak berada di bawah tekanan lebih lanjut dari prospek peningkatan persediaan minyak mentah AS. Analis memperkirakan data inventaris minyak AS terbaru akan menunjukkan peningkatan 400.000 barel dalam stok minyak mentah dalam seminggu hingga 4 Februari.

Harga minyak juga melemah pada Selasa (8/2) ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membantu mencegah memburuknya krisis Ukraina.

Kremlin membantah bahwa Putin telah berjanji kepada Macron bahwa Rusia tidak akan melakukan manuver lebih lanjut di dekat Ukraina untuk saat ini.

Enam kapal perang Rusia sedang menuju ke Laut Hitam dari Mediterania untuk latihan angkatan laut, kantor berita Interfax melaporkan, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia, dalam apa yang disebutnya sebagai gerakan yang telah direncanakan sebelumnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...