IEA: Emisi Metana Sektor Energi Dunia 70% Lebih Tinggi dari Data Resmi
Intensitas emisi metana dari operasi bahan bakar fosil sangat beragam dari satu negara ke negara lain. Negara dan perusahaan dengan kinerja terbaik lebih dari 100 kali lebih baik daripada yang terburuk.
Emisi metana global dari operasi minyak dan gas akan turun lebih dari 90% jika semua negara produsen menyamai intensitas emisi Norwegia, terendah di seluruh dunia.
Lebih dari 110 negara di dunia mengikuti Ikrar Metana Global yang diluncurkan pada November 2021 pada gelaran COP26 yang sepakat untuk mengurangi emisi metana dari aktivitas manusia, termasuk pertanian, sektor energi, dan sumber lainnya, hingga 30% pada 2030.
Namun, dari lima negara penghasil emisi metana terbesar dari sektor energi di dunia, yakni Cina, Rusia, Amerika Serikat, Iran dan India, hanya Amerika Serikat yang menjadi bagian dari ikrar tersebut.
Padahal penurunan 30% emisi metana pada 2030 dapat memberi efek yang sama pada pemanasan global dengan target net zero emission (NZE) karbon dioksida (CO2) pada 2050.
Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Frans Timmermans mengatakan “Metana adalah penyumbang terbesar kedua pemanasan global. Oleh karena itu, mengurangi emisi metana dengan cepat merupakan bagian penting dari upaya kami untuk mengatasi krisis iklim.”
“Namun sebagaimana ditetapkan dalam Ikrar Metana Global, kita memerlukan data yang lebih akurat tentang emisi metana yang sebenarnya. Dengan mengukur, melaporkan, dan memverifikasi, dapat diketahui di mana pengurangan emisi paling mendesak,” ujar Timmermans.