Inggris Bujuk Arab Saudi Dongkrak Produksi untuk Meredam Harga Minyak

Happy Fajrian
14 Maret 2022, 18:16
harga minyak, arab saudi, inggris, boris johnson
ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay/Pool/WSJ/dj
PM Inggris Boris Johnson dilaporkan akan bertolak ke Arab Saudi untuk membujuk negara tersebut agar meningkatkan produksi minyaknya.

Harga minyak acuan global, Brent naik ke rekor US$ 139,13 per barel pada Senin (7/3), sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik ke US$ 130,50. Meski demikian dalam sepekan terakhir harga minyak mulai berangsur turun. Kini Brent berada di US$ 108,6 per barel, sedangkan WTI US$ 104,2 per barel.

Konflik Rusia-Ukraina mendorong AS dan banyak perusahaan minyak Barat untuk berhenti membeli minyak Rusia. Namun, ada pembicaraan tentang penambahan pasokan potensial dari Iran, Venezuela, dan Uni Emirat Arab.

Analis Commonwealth Bank Vivek Dhar menilai, kesenjangan pasokan tidak mungkin diisi oleh output tambahan dari anggota OPEC dan sekutu yang bersama-sama disebut OPEC+ karena Rusia termasuk dalam kelompok tersebut.

Beberapa produsen OPEC+, termasuk Angola dan Nigeria, telah berjuang untuk memenuhi target produksi, membatasi kemampuan kelompok itu untuk mengimbangi penurunan pasokan dari Rusia.

“Pelaku pasar sekarang akan memantau dengan cermat data ekspor Rusia untuk mengetahui berapa banyak pasokan yang akan terganggu,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Dia menambahkan pasar juga akan memantau laporan pasar minyak dari International Energy Administration (IEA) dan OPEC. Keduanya telah mengindikasikan  bahwa tahun ini pasar akan kelebihan pasokan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...