Harga Minyak Dunia Naik 1% karena Isu soal Rusia, Amerika, dan Cina

Muhamad Fajar Riyandanu
4 Mei 2022, 12:31
harga minyak, kilang minyak, amerika, rusia, ukraina, cina
Zukiman Mohamad/Pexels
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai

Uni Eropa (UE) sedang merancang sanksi baru terhadap Rusia. Sanksi ini rencananya menargetkan industri minyak Moskow.

Larangan seperti yang diterapkan oleh AS dan Inggris tersebut membuat harga minyak di negara-negara ini meningkat. Hal ini sejalan dengan survei Ipsos sebagai berikut:

Meski begitu, kenaikan harga minyak dunia tertahan penurunan permintaan di Cina. Tiongkok kembali menerapkan penguncian wilayah (lockdown) Covid-19, sehingga menekan mobilitas.

Penurunan mobilitas membuat permintaan bahan bakar menurun. Alhasil, harga minyak turun lebih dari 2%.

PMI manufaktur global pun terkontraksi akibat lockdown. Penurunan pada April ini merupakan yang pertama kalinya sejak Juni 2020.

"Gambaran besarnya jelas negatif untuk permintaan komoditas," kata Kepala Ekonom Komoditas di Capital Economics Caroline Bain.

"Sementara kendala pasokan dapat membuat harga komoditas tetap tinggi untuk beberapa waktu, kami pikir permintaan yang lemah bakal menahan sebagian besar harga akhir tahun ini dan pada 2023," tambah dia.

Selain itu, kenaikan harga minyak tertahan oleh kebijakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ yang diperkirakan tetap meningkatkan produksi bulanan. Ini dilakukan meski produksi selama Oktober dan Maret sudah melampaui target.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...