ESDM Temui Lebih 2.700 Tambang Ilegal, Terbanyak di Sumatra Selatan

Muhamad Fajar Riyandanu
12 Juli 2022, 13:57
tambang ilegal, esdm, minerba, tambang batu bara, tambang mineral
ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
Ilustrasi, salah satu areal pertambangan emas di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura), Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (9/2).

Kondisi yang demikian akan menimbulkan kondisi rawan dan gangguan keamanan dalam masyarakat serta menimbulkan kerusakan fasilitas umum dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan akibat paparan bahan kimia.

"PETI juga berdampak bagi perekonomian negara karena berpotensi menurunkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan penerimaan pajak. Selain itu, akan memicu kesenjangan ekonomi masyarakat, menimbulkan kelangkaan BBM, dan berpotensi terjadinya kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat," imbuhnya.

Bahaya Tambang Ilegal bagi Lingkungan

Dari sisi lingkungan, PETI bisa menimbulkan kerusakan lingkungan dan merusak hutan apabila berada di dalam kawasan hutan. Mereka juga berpotensi dapat mengganggu produktivitas lahan pertanian dan perkebunan, serta dapat menimbulkan kekeruhan air sungai dan pencemaran air.

Pelaksanaan PETI umumnya mengabaikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Acap kali terjadi pelanggaran seperti menggunakan peralatan yang tidak standar, tidak menggunakan alat pengamanan diri (APD), tidak adanya ventilasi udara pada tambang bawah tanah, dan tidak terdapat penyanggaan pada tambang bawah tanah.

Aktivitas PETI yang sudah tidak beroperasi pada umumnya meninggalkan lahan bekas tambang terbuka yang menyisakan void dan genangan air, sehingga lahan tersebut tidak dapat lagi dimanfaatkan dengan baik.

Bahaya lain yang ditimbulkan tambang ilegal adalah batu bara yang terekspos langsung ke permukaan berpotensi menyebabkan swabakar, sehingga dalam skala besar berpotensi menyebabkan kebakaran hutan.

"Seluruh kegiatan PETI tidak memiliki fasilitas pengolahan air asam tambang, sehingga genangan-genangan air serta air yang mengalir di sekitar PETI bersifat asam. Ini berpotensi mencemari air sungai," tukas Sunindyo.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...