India Pangkas Kapasitas PLTU pada 2030, Bagaimana Nasib Batu Bara RI?

Happy Fajrian
22 September 2022, 12:11
ekspor batu bara, india, pltu, batu bara
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Kamis (9/12/2021).

“Ketika dinamika energi global mengarah pada upaya transisi energi energi terbarukan, menunda percepatan transisi energi di dalam negeri berarti akan meningkatkan potensi risiko baik secara sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata dia.

Menurut Andri, pasar ekspor batu bara akan semakin berkurang drastis di masa mendatang. Kecenderungan ini tidak terhindarkan dan harus disikapi secara strategis.

“Bukan dengan meningkatkan serapan hasil produksi batu bara nasional melalui rencana pemerintah untuk masih menambah PLTU batu bara secara masif hingga 2032 ataupun proyek penggunaan produk turunan batu bara seperti gasifikasi,“ ujarnya menambahkan.

Adapun revisi pada rencana bauran energi India tampaknya melebihi komitmen yang dibuat oleh Perdana Menteri Narendra Modi di KTT Perubahan Iklim COP26, Glasgow, tahun lalu. Menurut NDC India yang telah diperbaharui, negara itu akan meningkatkan total porsi kapasitas non-fosil terpasang menjadi 50% pada 2030.

Namun, menurut rancangan rencana listrik, India akan memiliki 57% kapasitas non-fosil pada 2027 dan 68% kapasitas terpasang non-fosil pada 2032. Dibandingkan dengan rencana listrik India sebelumnya yang dirilis pada tahun 2018, India diharapkan memiliki 150 GW kapasitas surya terpasang pada 2027.

Rancangan rencana ketenagalistrikan baru meningkatkan target ini dengan tambahan 36 GW menjadi 186 GW pada 2027. Menurut Ember's Electricity Data Explorer, kapasitas energi terbarukan India telah tumbuh pada tingkat pertumbuhan rata-rata 19% per tahun antara 2016 hingga 2021.

Ekonom Energi dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) Vibhuti Garg, mengatakan draf rancangan ketenagalistrikan India menunjukkan bahwa negara itu bertujuan mengandalkan tenaga surya untuk sebagian besar kebutuhan listriknya di masa depan.

“Ini adalah lompatan besar, dan melihat tren peningkatan pertumbuhan energi surya hingga dua digit selama 5 tahun terakhir, industri energi surya India tampaknya akan “meledak”. Menetapkan target tenaga surya sebesar 333 GW merupakan indikasi yang jelas bagi sektor manufaktur India untuk berinvestasi dalam meningkatkan kapasitas manufaktur dalam negeri.” katanya.

India meningkatkan kapasitas terpasang tenaga surya dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 47% per tahun antara 2016 – 2021. Dibandingkan dengan pertumbuhan dua digit dalam ekspansi kapasitas tenaga surya, tenaga angin melihat tingkat pertumbuhan satu digit sebesar 7% selama periode yang sama.

India adalah produsen, konsumen sekaligus importir kedua terbesar di dunia. Konsumsi batu bara India pertama kalinya mencapai 1 miliar ton pada tahun fiskal 2021/2022, dengan level produksi domestik saat ini telah mencapai 770 juta ton, di mana sisanya ditutup dari impor, salah satu pemasok terbesarnya adalah Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...