Infrastruktur Terbatas, Suplai Gas Melimpah RI Terancam Minim Serapan

Muhamad Fajar Riyandanu
6 Oktober 2022, 11:48
gas, produksi gas, lapangan gas, proyek gas
conradpetro.com
Ilustrasi fasilitas pengeboran gas alam.

"Kalau JTB beroperasi dan ditambah HCML akhir tahun ini satu beroprasi dan satu lagi beroprasi di awal tahun, kemudian ada Pertonas di Bukit Tua, pasokan gas di Jawa Tumur akan kelebihan. Kami sudah hitung ada kelebihan JBT itu 20 MMSCFD, begitu HCML nambah 40 MMSCFD," jelas Dwi.

Dalam jangka panjang, ada proyek Tangguh Train-3 yang terletak di Teluk Bintuni, Papua Barat. Proyek yang dijalankan oleh BP ini memiliki potensi produksi mencapai 700 MMSCFD dan 3.000 BOPD dijadwalkan onstream pada Desember 2022.

Selanjutnya ada proyek Indonesia Deepwater Development atau IDD yang mencakup dua area di Gendalo dan Gehem, Kutai Basin, Kalimantan Timur. Rencananya proyek ini akan onstream pada kuartal IV 2025. Proyek ini memiliki potensi produksi mencapai 844 MMSCFD gas.

Kemudian ada proyek gas alam cair atau LNG Abadi Masela yang dioperatori oleh Inpex Corporation. Proyek yang terletak di Kabupaten Tanimbar, Maluku ini ditarget beroperasi pada kuartal kedua tahun 2027 ini menyimpan gas 1.600 MMSCFD.

Dwi mengatakan, penyebaran suplai gas dari satu sumber ke konsumen industri maupun rumah tangga harus memerlukan infrastrukur mumpuni.

Sebagai negara kepulauan, pembangunan infrastruktur menjadi tantangan tersendiri, terutama di Indonesia bagian timur yang memiliki pulau-pulau kecil dan terpencil.

Selain pipa transmisi yang jumlahnya masih terbatas, distribusi gas kepada konsumen juga dapat melalui pengiriman kapal kargo. Gas diubah menjadi gas alam cair atau LNG maupun gas alam terkompresi atau CNG.

"Kalau sumur gas dan tempat industrinya jaraknya gak terlalu jauh bisa pakai pipa. Kalau jaraknya jauh, pakai LNG, dibawa dari kapal ke terminal penerimaan," ucap Dwi.

Saat ini Kementerian ESDM tengah membangun jaringan pipa yang menghubungkan hampir setiap wilayah di Sumatera dan Jawa dengan pipa transmisi.

Di bagian timur, pemerintah berencana mengembangkan Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) dan regasifikasi mini LNG.

Juga, program konversi pembangkit listrik tenaga diesel ke gas di 33 lokasi dengan total kapasitas 1.198 MW dan kebutuhan gas 83,74 BBTUD.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...