Hilirisasi Bakal Kerek Nilai Tambah Produk Tambang Ribuan Kali Lipat

Muhamad Fajar Riyandanu
18 November 2022, 11:43
hilirisasi, tambang, nikel, pertambangan
ANTARA FOTO/Jojon/aww.
Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022).

Harga timah bisa melambung lebih tinggi jika sudah dalam bentuk timah batangan untuk keperluan manufaktur seharga US$ 16.250 per ton.

Terakhir, hal yang sama juga terjadi pada komoditas tambang besi atau baja. Saat masih dalam bentuk bijih, harga jual hanya sekira US$ 30 per ton. Harga jual akan meningkat ke US$ 138 per ton usai diolah dan melonjak menjadi US$ 555 per ton setelah pemurnian.

Lebih dari itu, harga bijih besi atau baja akan melonjak hingga US$ 975 per ton setelah menjadi produk manufaktur baja karbon.

Kendati demikian, Irwandy menyebutkan bahwa hilirisasi di Indonesia masih menemui beragam tantangan. Satu diantara yang paling vital yakni penyediaan smelter di dalam negeri yang mayoritas masih dalam tahap konstruksi.

Hingga 2021, ada 21 smelter yang dikelola oleh Kementerian ESDM. Sementara di sisi lain ada 32 unit smelter milik swasta yang masih dalam tahap pembangungan.

"Ambil contoh saja bauksit baru 2 atau 3 smelter yang operasi, masih ada 9 sampai 10 yang dalam konstruksi, apakah ini akan selesai karena pelarangan penjualan biji bauksit di Juni 2023. Dan ini sangat menentukan hilirisasi ke depan," ujar Irwandy.

Selain itu, fluktuasi harga jual produk hilirisasi juga menimbulkan kekhawatiran. Menurut Irwandy, perubahan harga komoditas akhir selalu berubah tiap bulan.

Dari laporan nota dinas bulan November yang diperolehnya, Irwandi mengatakan 70% komoditas atau produk hasil hilirisasi mengalami penurunan harga dibandingkan bulan lalu. Sementara hanya 30% produk hilirisasi yang mengamali kenaikan harga.

"Ini bukan hal yang mudah karena hasil daripada hilirisasi sangat tergantung pada harga, sementara harga tidak bisa dikontrol. Mereka itu tergantung pada supply dan demand," kata Irwandy.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...