Kontribusi Sektor Migas ke Pendapatan Negara Naik Meski Produksi Turun

Happy Fajrian
23 November 2023, 13:40
migas, sektor hulu migas, pendapatan negara, produksi migas, produksi minyak, lifting migas, lifting minyak
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas berkomunikasi saat memeriksa Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Produksi migas Indonesia terus mengalami penurunan. Meski begitu pemerintah menyampaikan bahwa sektor migas merupakan salah satu sektor penggerak utama perekonomian nasional.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menegaskan sektor migas menjadi salah satu penggerak utama perekonomian Indonesia dapat dilihat dari kontribusi hulu migas terhadap pendapatan negara dalam APBN.

“Dalam tiga tahun terakhir kontribusi hulu migas terhadap pendapatan negara terus tumbuh dari 7,43% pada 2021 menjadi 9% pada 2022,” ujarnya saat pembukaan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 yang digelar SKK Migas di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (23/11).

Selain itu persentase tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas juga meningkat dari 58,9% pada 2021 menjadi 64,7% pada 2022 sehingga mendukung pertumbuhan industri di dalam negeri.

“Tentunya di Indonesia kita mempunyai beberapa sektor utama yang kita harapkan menjadi katalis untuk TKDN. Hulu migas merupakan salah satu andalan kita di mana di sektor lain seperti infrastruktur, transportasi juga kita terus berusaha meningkatkan TKDN sehingga menciptakan peluang manufaktur di negara kita,” kata Tiko, sapaan akrab Kartika.

Pada lingkup BUMN terkait dengan industri hulu migas, ia mengatakan persentase TDKN di Pertamina Hulu Energi (PHE) pada 2022 mencapai 64,56%.

Saat ini, PHE juga memberikan akses kepada UMKM melalui kegiatan pengadaan barang dan jasa lewat platform pasar digital, di mana total transaksi pada 2022 mencapai Rp 89,77 miliar, meningkat 700 persen dibanding pada 2021 sebesar Rp 11,17 miliar.

“PHE juga memberikan kesempatan kepada seluruh UMKM untuk memberikan kontribusi untuk berdaya dan mandiri termasuk pelaku usaha perempuan dan masyarakat adat. Hingga akhir 2022, tercatat ada 675 UMKM di mana 488-nya merupakan UMKM perempuan yang tersebar di seluruh wilayah kerja PHE,” kata Tiko.

Oleh karena itu, Kementerian BUMN mendukung upaya pengembangan kapasitas nasional dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing nasional. Dukungan itu telah diperlihatkan melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang menjadi mandatory semua BUMN.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...