Banyak Temuan Jumbo, Asia Tenggara Primadona Baru Industri Migas Dunia

Happy Fajrian
1 Maret 2024, 17:37
migas, cadangan migas, temuan migas,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).

Pada Januari, perusahaan energi negara Malaysia, Petronas, memberikan kontrak bagi hasil untuk enam blok eksplorasi pada putaran penawaran tahun 2023, dan meluncurkan putaran penawaran baru pada tahun ini untuk eksplorasi sepuluh blok dan klaster kepada calon investor.

Indonesia juga berencana untuk menawarkan lebih banyak blok minyak dan gas di cekungan Sumatera Utara pada tahun ini menyusul penemuan besar oleh Mubadala Energy di Blok Andaman Selatan dan sedang meninjau rezim fiskalnya untuk menarik investasi pada sumber daya non-konvensional.

“Dalam dua hingga tiga tahun terakhir, Indonesia dan Malaysia telah menyaksikan sejumlah besar penemuan, sehingga menambah momentum secara keseluruhan. Hal ini mendorong minat yang lebih besar terhadap eksplorasi,” kata analis Rystad Energy, Prateek Pandey.

Malaysia kemungkinan akan mengebor sekitar 30 sumur eksplorasi tahun ini dan 35 sumur pada tahun 2025, naik dari 8 sumur pada tahun 2021, katanya, sementara Indonesia akan mengebor sekitar 40 sumur tahun ini, dibandingkan 20 sumur selama pandemi Covid-19.

“Meskipun jumlah sumur eksplorasi di Indonesia akan sedikit berkurang pada paruh kedua dekade ini, jumlah sumur eksplorasi di Malaysia akan tetap konsisten hingga tahun 2028 karena keberhasilan putaran penawaran dalam tiga hingga empat tahun terakhir,” kata Pandey.

Peningkatan fleksibilitas dalam kontrak bagi hasil dan ketentuan fiskal yang lebih baik juga telah menarik lebih banyak investasi ke wilayah ini. Indonesia mengatakan pada bulan September bahwa pihaknya telah melakukan perbaikan dalam persyaratan minyak dan gas yang memungkinkan kontraktor memiliki saham lebih dari 50% di beberapa blok baru.

“Sebagai investor yang datang dari luar negeri, kita perlu memiliki kepastian dalam hal kebijakan investasi dan regulasi di kegiatan hulu. Dan kita melihat hal itu terjadi dalam lima tahun terakhir,” kata Indonesia Country Head Petronas Carigali, Yuzaini Yusoff.

“Untuk hulu, kami fokus pada perluasan eksplorasi. Indonesia Timur adalah tempat dimana banyak cekungan yang belum dieksplorasi,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...