Usai Ditinggal Air Products, Begini Progres Hilirisasi Batu Bara PTBA

Mela Syaharani
8 Maret 2024, 19:10
hilirisasi batu bara, ptba, bukit asam,
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.
Aktivitas bongkar muat batu bara di pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (20/2/2024).

Kembali membahas Air Products, hengkangnya perusahaan asal Amerika dalam gasifikasi ini membuat proyek ini mandek. Hal ini lantaran pemerintah belum juga mendapatkan mitra baru untuk PTBA.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa hengkangnya Air Products menjadi kendala dalam menjalankan proyek ini. Hingga saat ini pemerintah masih mencari investor baru untuk menggantikan perusahaan tersebut.

“Jadi itu investornya mundur, padahal itu dulu investornya yang punya lisensi. Ke depannya memang harus cari juga yang sejenis, dan yang bisa membawa dana untuk investasi,” ujarnya saat ditemui awak media di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Namun demikian, Arifin mengatakan saat ini harga batu bara sedang murah sehingga bisa dimanfaatkan untuk menggenjot proyek hilirisasi batu bara. Tetapi, dia mengungkapkan terdapat kendala lain yang menghambat proyek tersebut.

Sebagai informasi, komitmen investasi Air Products pada proyek gasifikasi batu bara di Indonesia mencapai US$ 15 miliar atau setara Rp 210 triliun. Sebelum menyatakan hengkang, rencana investasi tersebut telah terealisasi sebesar US$ 7 miliar atau setara Rp 102 triliun.

Sebelum Air Products hengkang, pemerintah menargetkan proyek gasifikasi batu bara DME di Tanjung Enim, Sumatera Selatan rampung dan bisa beroperasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada kuartal ke-empat atau akhir 2027.

Proyek tersebut sanggup menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun dari 6 juta ton batu bara berkalori 4.200. Selain itu, pabrik tersebut juga akan memproduksi metanol 2,1 juta ton per tahun dan Syngas atau gas sintetis sebesar 4,5 juta kN/m3 per tahun.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...