Target Produksi Migas 1 Juta Barel Mundur 3 Tahun, Ini Penyebabnya
Dwi mencontohkan salah satu proyek yang mundur yaitu Forel Bronang Medco Natuna yang diharapkan bisa berkontribusi 10 ribu barel per hari (bph) minyak dan 43 MMSCFD gas, terpaksa mundur ke 2024.
Selain terkendala pandemi Covid-19, sebelumnya Dwi juga memaparkan sejumlah tantangan dalam mencapai target produksi 2030, salah satunya yakni KKKS masih fokus dalam mempertahankan penurunan produksi alamiah dari lapangan-lapangan mature/tua.
“Sedangkan untuk mengubah cadangan menjadi produksi juga terkendala oleh masalah POD mangkrak dan proyek yang tertunda,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf, mengatakan bahwa 80-90% lapangan migas di Indonesia sudah mature. “Target satu juta bph cukup atau sangat-sangat menantang dan berat. Karena secara aset mungkin 80-90% lapangan kita sudah mature, tekanan berkurang dan lain sebagainya,” ujarnya pada November 2023.
Meski begitu Dwi menegaskan bahwa sepanjang 2023 SKK Migas bersama KKKS mampu menekan laju penurunan produksi alamiah dari 7% menjadi hanya 1%. “Mudah-mudahan decline bisa terus kami kurangi. Kalau bisa tahun depan sudah benar-benar tidak ada decline,” kata Dwi.
Sementara itu untuk mencapai target produksi gas, SKK Migas juga menghadapi kendala keterlambatan proyek dan kepastian serapan dari pembeli.