Bulog Pertanyakan Biaya Penggantian Serapan Beras dengan Fleksibilitas

Michael Reily
14 Februari 2019, 18:00
Beras Bulog
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang memperlihatkan butiran beras di Perum Bulog diver DI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta, (10/1).

(Baca: Pantau Stok dan Harga, Jokowi Temui Pedagang Beras di Istana)

Alhasil, dengan penyerapan beras di semester II senilai Rp 4,01 triliun, apabila dilakukan dengan penetapan fleksibilitas harga 10%, maka anggaran tambahan yang harus dikeluarkan Bulog yakni sekitar Rp 401 miliar.  "Itu jumlah yang besar, perlu pengawalan dari kita semua," ujar Tri.

Menanggapi kekhawatiran Bulog, Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud menjelaskan keputusan fleksibilitas 10% sudah berdasarkan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas. Sehingga, pemerintah menjamin penggantian dana yang sudah dikeluarkan Bulog.

Hanya saja, menurutnya dana pengganti harus menunggu hasil audit BPK. "Cash flow Bulog akan susah jika pergantiannya lama," kata Musdhalifah.

Pengamat Pangan dan Pertanian Bayu Khrisnamurti menilai peran Bulog harus terjamin dan memiliki keberlanjutan. Sehingga, Bulog disarankan tidak menanggung beban penugasan yang terlalu besar.

Sebab, Bulog merupakan institusi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan salah satu komoditas penting negara, yaitu beras. Dia meminta supaya pemerintah melakukan penugasan yang tepat agar  menjaga keberlangsungan usaha Bulog .

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...