2016, Rekor Surplus Terbesar Neraca Dagang dalam Lima Tahun

Pingit Aria
18 Januari 2017, 16:48
No image
Aktifitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Enggar juga menyebutkan beberapa produk ekspor nonmigas Indonesia yang nilainya naik tinggi pada 2016 antara lain besi dan baja (51,7 persen), berbagai produk kimia (21,8 persen), perhiasan/permata (15,9 persen), serta bahan kimia organik (10,0 persen).

(Baca juga: Gara-Gara Aturan, Penerimaan Bea Cukai 2016 Turun)

Yang juga perlu diperhatikan, menurut Enggar, adalah komposisi impor yang tahun lalu mencapai US$ 135,65 miliar. Sebab, selama 2016, nilai impor barang konsumsi meningkat sebesar 13,5 persen dibandingkan 2015. Sedangkan impor barang modal dan bahan baku/penolong, keduanya menurun masing-masing sebesar 9,6 persen dan 5,7 persen. 

Barang konsumsi yang impornya naik signifikan antara lain daging hewan (121,8 persen), sayuran (24,7 persen), serta alas kaki (17,1 persen).

Sementara bahan baku/penolong yang impornya turun signifikan antara lain benda-benda dari besi dan baja (-21,1 persen), bahan kimia organik (-16,2 persen), serta pupuk (-22,7 persen). Sedangkan barang modal yang impornya turun signifikan antara lain mesin/pesawat mekanik        (-5,8 persen), mesin/peralatan listrik (-0,7 persen), dan kendaraan bermotor dan bagiannya (-0,8 persen).

(Baca juga: BPS Prediksi Aturan Baru Pertambangan Bisa Genjot Ekspor)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...