Operasi Minyak Goreng Rp14.000 di Pasar Tradisional Diminta Dipercepat

Andi M. Arief
20 Januari 2022, 16:20
minyak goreng, minyak goreng satu harga,minyak goreng Rp 14 ribu
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Warga mengantre untuk membeli minyak goreng saat operasi pasar murah di Kantor Desa Babelan Kota, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/1/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyediakan 72.000 liter minyak goreng pada operasi pasar untuk wilayah Kabupaten Bekasi yang dijual dengan harga Rp14.000 per liter.

Akan tetapi, Reynaldi sependapat bahwa oknum pedagang yang menjual minyak goreng kemasan di atas Rp 14 ribu setelah kebijakan ini berlaku di pasar tradisional harus ditindak oleh aparat berwajib. 

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga menekankan aspek pengawasan dalam pelaksanaan program ini.

Sahat menilai oknum peritel dapat menambah harga minyak goreng di pasar lantaran ada potensi pembelian besar oleh banyak konsumen. 

Menurutnya, pemberian sanksi yang tegas menjadi kunci untuk menyukseskan program ini. 

"(Oknum peritel) beli kemasan sederhana Rp 14 ribu, lalu jual Rp 17 ribu. Itu yang kadang Kemendag tidak begitu aware. Disparitas harga bisa membuat penyelundup tergiur," kata Sahat. 

 Sejauh ini, ada 34 produsen migor kemasan yang dapat memenuhi kebutuhan 250 juta liter per bulan itu. Angka dalam kebijakan ini naik dari sebelumnya sebanyak 200 juta liter per bulan. 

Di sisi lain, Sahat mengatakan kebijakan ini merupakan langkah yang tepat untuk menurunkan harga migor di dalam negeri.

Pasalnya, ketersediaan bahan baku berupa minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan refined deoderized and bleached olein (RDBO) akan tinggi dengan adanya kewajiban kontribusi pasokan minyak goreng  ke dalam negeri sebagai syarat ekspor. 

Sahat menilai volume migor yang tercantum dalam kebijakan Migor Satu Harga juga terbilang kecil. Sebagai informasi, jumlah migor yang pemerintah janjikan berharga Rp 14 ribu adalah 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama 6 bulan. 

"1,5 miliar liter itu kira-kira (setara dengan) 1,3 juta ton. Produksi (CPO) kita 47 juta ton," ucap Sahat. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...