Harga Minyak Goreng Curah di Jakarta Masih Mahal, Kapan akan Turun?

Muhamad Fajar Riyandanu
4 Mei 2022, 18:16
minyak goreng
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom.
Warga antre membeli minyak goreng curah pada Gebyar 2 Ton Minyak Goreng Curah di Terminal Tegal, Denpasar, Bali, Sabtu (30/4/2022).

Menurutnya, butuh waktu untuk melihat efektivitas kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng terhadap ketersediaan dan kestabilan harga minyak goreng di pasaran. Terlebih lagi, kebijakan ini baru berjalan satu minggu.

"Masih butuh waktu untuk melihat outcome-nya. Apalagi kebijakan baru berjalan satu minggu ini," ujarnya.

Panutan mengatakan Kantor Staf Presiden bersama kementerian/lembaga terus melakukan pemantauan di lapangan. Ini agar pelaksanaan kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya berjalan efektif dan terukur.

Adapun pengusaha minyak sawit memperkirakan HET minyak goreng curah di pasar akan tercapai paling lambat akhir Mei 2022. Dengan demikian, larangan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya bisa dicabut.

Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengatakan, saat ini industri sawit sudah memenuhi penugasan Kementerian Perindustrian untuk memasok 191.000 ton minyak goreng curah per bulan.  Hingga Rabu (27/4), volume produksi industri minyak goreng curah telah mencapai 190.000 ton 

"Artinya, volume penugasan itu bisa dicapai," ujarnya kepada Katadata, Kamis (28/4).

Namun, industri mengalami kendala dalam mendistribusikan paoskan tersebut karena tidak memiliki jaringan distribusi ke daerah. Oleh sebab itu, Sahat mengatakan, industri mengapreasiasi peran Perum Bulog dan Holding Pangan yang akan mendistribusikan pasokan minyak goreng curah. 

Perusahaan BUMN tersebut telah memiliki jaringan distribusi ke seluruh kabupaten/kota di penjuru negeri. Dengan demikian, distribusi akan lebih cepat dan tepat sasaran.

Sahat mengatakan, larangan ekspor CPO dan produk turunannya tidak akan berdampak signifikan pada 10 hari pertama sejak diterapkan.  Sebab, waktu dimulainya larangan ekspor tersebut berdekatan dengan cuti bersama yang akan berlangsung hingga 8 Mei 2022. 

"Nggak ada pengaruh (pelarangan ekspor tersebut ke industri sawit nasional), karena pekerja pabrik juga libur 10 hari untuk lebaran seperti biasa. Jadi aman-aman saja," kata Sahat.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...