Perusahaan Raksasa Calon Penghuni KIT Batang, dari Tesla hingga LG

Tia Dwitiani Komalasari
30 Mei 2022, 13:31
Foto udara pembangunan rumah susun (rusun) pekerja di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (8/10/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun fasilitas rusun untuk p
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/rwa.
Foto udara pembangunan rumah susun (rusun) pekerja di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (8/10/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun fasilitas rusun untuk pekerja KITB dengan tipe barak setinggi lima lantai berjumlah 10 tower, yang terbagi menjadi tiga paket dengan progres fisik mencapai sekitar 13 persen dan ditargetkan selesai pada April 2022. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/rwa.

Nantinya, Nestle akan memproduksi produk susu cair Bear Brand, Milo dan Nescafe siap minum untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Targetnya pabrik beroperasi komersial mulai 2023.

4. KCC Glass

KCC Glass Corporation merupakan perusahaan Korea Selatan yang didirikan sebagai spin-off dari KCC Corporation pada 2 Januari 2020. Perusahaan itu bergerak di industri kaca, peralatan rumah tangga, film, dan interior berbasis batu.

Perusahaan ini akan membangun pabrik kaca terbesar se-Asia Tenggara di KIT Batang. Rencana investasi pabrik tersebut senilai Rp 5 triliun dan akan berdiri di lahan seluas 47 hektar.

 5. Wavin

Wavin merupakan perusahaan Belanda yang mempekerjakan sekitar 12.000 lebih karyawan di 40 negara di seluruh dunia. Mereka beroperasi di bawah merek seperti Wavin, Amanco dan Pavco.

Wavin telah aktif di Indonesia selama lebih dari tiga dekade dengan membuat berbagai sistem pipa plastik serta pemasangan untuk aplikasi bangunan perumahan, komersial serta, proyek bangunan serta infrastruktur. Perusahaan ini akan berinvestasi di Indonesia senilai USD 125 juta atau Rp 1,7 triliun.

Berdasarkan keterangan dari laman Central Java Investment Platform (CJIP), KIT Batang rencananya akan dikembangkan menjadi 3 klaster yang dibagi menurut klasifikasi industri. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Klaster 1: Luas ±3.100 hektare (ha), diperuntukkan bagi industri manufaktur, mebel, makanan dan minuman, pergudangan, garmen, otomotif, baterai tekstil, dan industri kimia.

Klaster 2: Luas ±800 ha, diperuntukkan bagi industri makanan dan minuman, teknologi informasi dan komunikasi, serta elektronik dan pergudangan.

Klaster 3: Luas ±400 ha, diperuntukkan bagi penelitian dan pengembangan, serta industri komersial lainnya (studi masih berlangsung).

KIT Batang rencananya akan dikembangkan secara bertahap. Di tahap pertama, lahan yang akan dikembangkan seluas ±450 ha dari Klaster 1 yang total luasnya ±3.100 ha. Namun, CJIP belum memublikasikan jadwal pengembangannya.

Pemerintah juga menyatakan akan melengkapi KIT Batang dengan infrastruktur seperti jalan tol, jembatan, bendungan, tempat pengelolaan sampah dan limbah terpadu, sistem penyediaan air minum, hingga rumah rusun untuk pekerja.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...