Jadi Penyumbang Inflasi, Pasokan Bawang Merah Defisit 22 %

Andi M. Arief
1 Juli 2022, 12:03
Pedagang membersihkan kulit bawang merah di pasar tradisional Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/6/2022). Menurut pedagang, harga bawang merah melonjak dari Rp32.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram yang dipicu sedikitnya pasokan dan persediaan ba
ANTARA FOTO/Rahmad/rwa.
Pedagang membersihkan kulit bawang merah di pasar tradisional Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/6/2022). Menurut pedagang, harga bawang merah melonjak dari Rp32.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram yang dipicu sedikitnya pasokan dan persediaan bawang merah lokal.

Alhasil, rata-rata harga eceran bawang merah per Juni 2022 kini mencapai Rp 59.600 per kg atau naik 42,24% dibandingkan bulan sebelumnya. Harga eceran tertinggi ada di Maluku Utara yaitu mencapai Rp 96.250 per Kg, Sementara harga terendah ada di Kepulauan Riau atau hanya Rp 32.250 per Kg. 

Namun demikian, rata-rata harga yang dinikmati petani bawang merah hanya naik 35,04% per Juni 2022 atau sebesar 34.300 per kg. Harga bawang merah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp 43.000 per kg di Agam dan Solok, sedangkan yang terendah hanya Rp 22.000 per Kg di Bantaeng. 

 Teknologi Penyimpanan

Kepala Badan Pangan Nasional (BPN), Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa saat ini BPN sedang menjelajahi salah satu mitigasi fluktuasi harga bawang merah di masa depan yakni membuat stok penyangga.  Stok penyangga tersebut bisa diwujudkan jika memiliki teknologi yang memperpanjang umur simpan cabai setelah dipanen.

Arief mengatakan, teknologi stok penyangga menjadi penting selama petani di dalam negeri belum dapat mengatur pola tanam komoditas pangan pokok. Beberapa teknologi yang terlah diuji BPN adalah cold room dan control atmosphere storage.

"Kita harus punya cadangan (pangan) sehingga perlu teknologi untuk melakukan penyimpanan cabai dan bawang. Kami sedang cari teknologinya supaya bisa memperpanjang shelf life (umur simpan) sampai 3-5 bulan," kata Arief di kompleks Kementerian Pertanian, Kamis (30/6). 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi bawang merah nasional tercatat sebanyak 2 juta ton pada 2021. Jumlah ini meningkat 10,42% dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 1,81 juta ton.

Pada 2021 provinsi Jawa Tengah menjadi sentra bawang merah terbesar di Indonesia dengan produksi mencapai 564,2 ribu ton. Jawa Timur menyusul dengan produksi sebanyak 500,9 ribu ton.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief, Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...