Harga Tepung dan Gandum Melonjak, Harga Mie Instan Belum Tentu Naik

Andi M. Arief
12 Agustus 2022, 13:53
mie instan, gandum
Twitter Indomie @indomielovers
Tampilan mie instan.

Pada Januari-Juni 2022, volume gandum impor dari Negeri Kangguru telah mencapai 1,91 juta ton atau setara dengan 38,2% dari total impor paruh pertama 2022 sebanyak 5 juta ton.

Ratna mengatakan harga tepung terigu pada paruh kedua harus naik mengingat harga gandum berkontribusi hingga 90% dari biaya produksi tepung. Akan tetapi, menurutnya, tidak semua industri berbasis tepung akan menaikkan harga jualnya kepada konsumen, salah satunya mi instan.

Ratna menghitung harga tepung hanya berkontribusi sekitar 20% dari total biaya produksi mi instan. Jika harga mi instan naik, komoditas yang akan mempengaruhi adalah cabai, minyak goreng, dan kemasan.

Dia mencatat kenaikan harga tepung terigu tidak akan terlalu berdampak pada industri besar berbasis tepung seperti roti, biskuit, dan mi instan. "Di produk tersebut ada gula, mentega, susu, dan bahan lainnya, tidak melulu tepung terigu," kata Ratna.

Walau demikian, Ratna menilai kenaikan harga tepung terigu akan berdampak pada industri berbasis tepung berskala kecil dan menengah. Beberapa industri tersebut yakni mi basah yang bisa dipasok untuk penjual Mi Ayam, kue tradisional, dan toko roti.

Berdasarkan Aptindo, sebanyak 29% konsumen tepung terigu di dalam negeri adalah industri besar, sedangkan sebanyak 71% digunakan oleh industri kecil dan menengah atau IKM. Secara rinci, produsen mi basah, kue tradisional, dan toko roti menyerap hingga 37% dari total produksi tepung nasional.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...