Harga BBM Naik, Apa Kelas Menengah Terdampak?

Tia Dwitiani Komalasari
3 September 2022, 15:00
Harga BBM Naik, Apa Kelas Menengah Terdampak?
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.
Ilustrasi. Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) Pertalite di SPBU George Obos, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (5/7/2022).

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia atau APPBI, Alphonzus Widjaja, mengatakan bahwa penghapusan ataupun pengurangan subsidi BBM lebih berdampak terhadap harga barang dan produk. Hal ini akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat terutama kelas menengah bawah yang sampai dengan saat ini belum pulih normal akibat Covid- 19.

"Dampaknya lebih kepada tingkat penjualan khususnya untuk kelas menengah bawah," ujarnya kepada Katadata.co.id, Rabu (31/8).

Indikator lain yang menunjukkan terjaganya konsumsi kelas menengah ke atas adalah peningkatan penjualan mobil. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor, penjualan mobil nasional dari pabrikan ke diler alias wholesales secara nasional di bulan Juni 2022 mencapai 79.17 unit.

Jumlah tersebut melonjak 60,09% dibanding bulan sebelumnya yang hanya 49,45 ribu unit. Lonjakan ini dipicu oleh rendahnya penjualan pada Mei 2022 karena libur panjang hari Raya Lebaran 2022. Jika dibandingkan dengan Juni 2021, penjualan mobil wholesales ini juga meningkat 8,87% (yoy).

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur, mengatakan bahwa dirinya masih optimis penjualan mobil bisa tumbuh meskipun ada kenaikan harga BBM. Dia juga yakin pertumbuhan pasar otomotif Indonesia bisa lebih baik dari tahun lalu seiring dengan adanya isu inflasi.

"Walaupun pasti ada syok dan penyesuaian dari konsumen untuk mau beli kendaraan atau tidak. Kalau sekarang, kan mereka tidak ada pilihan karena Pertalite adalah BBM paling murah saat ini," kata Makmur seperti dikutip dari Antara.

Selain penjualan kendaraan dan kunjungan ke mal, indikator pertumbuhan ekonomi yang lebih banyak ditopang masyarakat menengah terletak pada indeks usaha. Indeks Aktivitas Bisnis BRI yang mayoritasnya UMKM tercatat 104,5 pada kuartal kedua 2022. Meskipun meningkat, indeks tersebut belum melebihi masa sebelum pandemi.

Lain halnya dengan Indeks Kegiatan Usaha Bank Indonesia, yang mayoritas respondennya perusahaan dan korporasi besar, pada kuartal kedua 2022 tercatat pada level 14,73. Angka tersebut naik signifikan dari 8,71 di kuartal pertama 2022. Level ini sudah sama dengan saat sebelum pandemi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...