Produksi Sawit RI Kembali Anjlok pada 2022, Konsumsi untuk Pangan Naik
Selain itu, harga yang sangat tinggi juga menyebabkan penundaan replanting oleh banyak pekebun sehingga porsi tanaman tua yang produktivitasnya lebih rendah menjadi lebih banyak.
Konsumsi Pangan Meningkat
Konsumsi dalam negeri 2022 mencapai 20,968 juta ton, lebih tinggi dari 2021 sebesar 18,422 juta ton. Konsumsi didominasi untuk industri pangan sebesar 9,941 juta ton yang lebih tinggi dari konsumsi 2021 sebesar 8,954 juta ton. Angka tersebut juga lebih tinggi dari 2019 atau sebelum pandemi sebesar 9,860 juta ton.
Sedangkan konsumsi untuk industri oleokimia mencapai 2,185 juta ton. angka tersebut 2,8% lebih tinggi tahun 2021 sebesar 2,126 juta ton. Selain itu, konsumsi untuk biodiesel 2022 mencapai 8,842 juta ton yang lebih tinggi dari konsumsi 2021 sebesar 7,342 juta ton.
Adapun untuk ekspor sawit 2022 sebesar 30,803 juta ton lebih rendah dari tahun 2021 sebesar 33,674 juta ton. Ini merupakan tahun ke-4 berturut-turut dimana ekspor turun dari tahun ke tahun.
Nilai ekspor tahun 2022 mencapai US$ 39,28 miliar (CPO, olahan dan turunannya), lebih tinggi dari tahun 2021 sebesar US$ 35,5 miliar. Ini terjadi karena memang harga produk sawit tahun 2022 relatif lebih tinggi dari harga tahun 2021.
Sepuluh negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia berturut-turut adalah China, India, USA, Pakistan, Malaysia, Belanda, Bangladesh, Mesir, Rusia dan Italia. Peringkat USA naik dari peringkat 5 pada tahun 2020 menjadi peringkat 3 sebagai negara pengimpor utama produk sawit Indonesia pada tahun 2022.
Dengan pencapaian produksi, konsumsi dalam negeri dan ekspor seperti yang telah disampaikan di atas, stok minyak sawit di dalam negeri diperkirakan mencapai 3,658 juta ton. Berdasarkan laju pertumbuhan produksi dan konsumsi, maka faktor-faktor penghambat pertumbuhan produksi harus segera diatasi.