Kenaikan Harga Gula Bisa Memicu Petani Tingkatkan Produksi Tebu
Pengusaha menyambut positif kenaikan Harga Acuan Penjualan di tingkat konsumen Rp 14.500/kg, dan di tingkat produsen Rp 12.500/kg. Sekretaris Jenderal Asosiasi Gula Indonesia atau AGI, Aris Toharisman, mengatakan kenaikan harga gula tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi pada petani untuk meningkatkan kualitas tebu.
“Jadi sekarang tinggal bagaimana diimplementasikannya, menyangkut harga jual di tingkat petani yang ditetapkan sebesar Rp 12.500 per kg. Nah ini kan petani sangat menunggu-nunggu karena sampai hari ini penjualan gula atau lelang gula harganya masih belum mencapai Rp 12.500 per kg itu,” ujar Aris saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (9/8).
Aris mengatakan, penjualan gula atau lelang gula di tingkat petani masih seharga Rp 12.000 - Rp 12.300 per kg. Dia berharap dengan adanya kenaikan HAP ini bisa memberikan satu motivasi tersendiri bagi petani.
“Katakan lah nanti petani jadi semangat untuk meningkatkan kualitas tebu dan juga untuk memperluas area,” kata dia.
Berdasarkan pantaun Aris, harga gula di pasaran memang sudah mengalami kenaikan. Dengan demikian, kenaikan harga acuan penjualan tersebut sebenarnya hanya menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
“Kebijakan harga terutama di tingkat eceran Rp 14.500 - Rp 15.500 itu sebenarnya memang di lapangan sudah seperti itu. Jadi menurut saya kebijakan ini sangat positif,” ujarnya.
Aris menilai, kenaikan HAP itu sangt wajar dan memang harus dilakukan oleh pemerintah. Pasalnya, saat ini biaya produksi di petani dan pabrik gula semakin mahal.
“Apalagi tahun lalu itu harga pupuk naiknya luar biasa, dan kenaikan biaya-biaya lainnya,” kata Aris.