Pemerintah Terus Genjot Hilirisasi Sawit, Apa Dampaknya?

Rena Laila Wuri
28 Maret 2024, 22:05
Pemerintah Terus Genjot Hilirisasi Sawit, Apa Dampaknya?
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi hilirisasi sawit menjadi campuran biodiesel.

Menurut data yang diolah oleh Map Biomas, luas sawah di Indonesia pada 2000 tercatat 9,2 juta hektare. 22 tahun kemudian, luas sawah di Indonesia hanya meningkat sekitar 700.000 hektare menjadi 9,9 juta hektare pada 2022. 

Sedangkan, perkebunan sawit mengalami lonjakan yang luas biasa. Pada 2000, luas perkebunan sawit hanya sekitar 7,3 juta hektare. Pada 2022 atau 22 tahun kemudian, luas perkebunan sawit melonjak menjadi 17,8 hektare atau mengalami ekspansi sebesar 243 persen.

Peneliti CORE Indonesia, Eliza Mardian mengatakan, data dari Map Biomas menunjukkan perkebunan kelapa sawit terus naik dari tahun ke tahun. “Artinya pemerintah memang sangat ekspansif dalam hal sawit dibandingkan sawah," kata Eliza, Rabu (27/3).

Perluasan lahan sawit diprediksi bakan meningkat seiring dengan rencana pemerintah terpilih usai Pemilu 2024 yang ingin menggenjot bioenergi. Ini karena bahan baku bioenergi seperti sawit untuk biodiesel dan singkong atau tebu untuk bioavtur membutuhkan lahan yang besar.

Jika biodiesel digenjot, supply untuk minyak goreng menjadi berkurang. Hal ini akan berdampak kelangkaan minyak goreng seperti 2022 lalu. Di mana CPO banyak digunakan untuk biodiesel.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...