Perusahaan Besar Dunia Hengkang dari Rusia untuk Hindari Dampak Sanksi

Happy Fajrian
1 Maret 2022, 08:05
rusia, ukraina, perusahaan dunia, bp, shell, hsbc, volvo, volkswagen, microsoft, google, facebook
ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas/foc/sad.
Petugas polisi memeriksa orang-orang dari mobil mencurigakan yang mereka hentikan saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut di Kyiv, Ukraina, Senin (28/2/2022).

Bahkan Swiss yang netral mengatakan akan mengadopsi sanksi Uni Eropa dan membekukan aset beberapa individu dan perusahaan Rusia.

Beberapa perusahaan Barat menangguhkan operasi sementara yang lain menyusun rencana darurat saat mereka meninjau lanskap yang berubah dengan cepat untuk bisnis dengan Rusia.

Produsen mobil dan truk global, termasuk General Motors Co (AS) dan Daimler Truck (Jerman) pada hari Senin mengambil beberapa tindakan untuk menghindari dampak sanksi kepada Rusia. Volkswagen menangguhkan pengiriman mobil ke dealer di Rusia dan Volvo (Swedia) dan GM akan menangguhkan ekspor ke Rusia.

"Pengiriman akan dilanjutkan segera setelah dampak sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat telah diklarifikasi," kata juru bicara VW. Namun, hal itu mungkin tidak akan segera terjadi, mengingat rumitnya konflik dan proses sanksi.

"Kami kemungkinan besar berada dalam lingkungan rezim sanksi yang sangat rumit, bercabang, dan beragam selama berbulan-bulan jika tidak bertahun-tahun," kata Marcus Thompson, mitra Kirkland & Ellis yang berbasis di London.

Perusahaan pengiriman peti kemas yang berkantor pusat di Singapura, Ocean Network Express, menangguhkan pemesanan ke dan dari Rusia sementara Maersk sedang mempertimbangkan untuk melakukan hal yang sama.

United Parcel Service Inc (UPS) yang berbasis di AS dan FedEx Corp telah menghentikan pengiriman ke Rusia dan Ukraina.

Microsoft pada hari Senin mengatakan akan menghapus aplikasi seluler outlet media milik pemerintah Rusia RT dari toko Windows App-nya dan melarang iklan di media yang disponsori pemerintah Rusia.

Google telah melarang RT dan saluran Rusia lainnya menerima uang untuk iklan di situs web, aplikasi, dan video YouTube, serupa dengan langkah yang dilakukan Facebook.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...