Eropa Kekeringan Parah, Produksi Energi Terbarukan Menurun

Adi Ahdiat
27 Agustus 2022, 15:24
Kapal di Sungai Doubs, salah satu sungai di Eropa yang mengering, Senin (8/8/2022).
ANTARA FOTO/REUTERS/Denis Balibouse/rwa/cf
Kapal di Sungai Doubs, salah satu sungai di Eropa yang mengering, Senin (8/8/2022).

Menurut Rystad Energy, lembaga riset yang berkantor pusat di Norwegia, kapasitas produksi listrik tenaga air di Eropa pada periode Januari-Juli 2022 sudah menurun sebanyak 20% dibanding tahun lalu. Adapun penurunan terparah terjadi di Spanyol, di mana produksi listrik tenaga airnya turun hingga lebih dari 40%.

"Energi tenaga air memang cukup volatil, tapi penurunan 40% ini sangat ekstrem. Ini benar-benar dampak yang besar," kata analis Rystad Energy, seperti dilansir BBC, Sabtu (13/8/2022).

Selain sektor pertanian dan energi, kekeringan di Eropa juga berdampak pada krisis air minum serta peningkatan risiko kebakaran lahan.

"Di Prancis, lebih dari 100 kota memiliki masalah pasokan air, dan air minum diantar ke rumah warga dengan truk," ungkap JRC dalam laporannya.

"Dampak parah yang muncul juga berupa kebakaran. Menurut sistem informasi kebakaran hutan Eropa, sejak awal 2022 sudah ada lebih dari 60.000 hektare lahan yang terbakar," lanjut JRC.

Halaman:

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...