SKK Migas Pastikan Shell Tidak Hengkang dari Blok Masela

Image title
6 Mei 2019, 16:40
shell hengkang dari masela, proyek lapangan abadi, skk migas
ANTARA FOTO/Humas Kementerian ESDM
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menegaskan Shell tidak berencana hengkang dari Blok Masela

Karena itu, Pri Agung menyarankan pemerintah untuk lebih memperhatikan kelanjutan proyek Masela. Menurut dia, investasi hulu migas sangat memerlukan kejelasan dan kepastian, selain juga rasionalitas keekonomian. "Kalau tidak kunjung ada kejelasan dan kepastian, rencana investasi proyek yang sudah di depan mata untuk dikembangkan, bisa menjadi mentah kembali," katanya.

Menurut dia, proyek hulu migas tidak hanya dipengaruhi oleh besaran investasi, tetapi juga teknologi yang dikuasai oleh KKKS di blok tersebut. Dalam pengembangan Blok Masela juga terkait dengan penjualan gas dari Lapangan Abadi. "Belum tentu juga nanti Inpex mudah bersepakat dengan pengganti Shell jika Shell benar-benar menarik diri,"ujarnya.

(Baca: Pengamat Peringatkan Risiko Inpex Batal Garap Blok Masela)

Hingga kini,  pemerintah dan Inpex masih membahas proposal Plant of Development (POD) Revisi I Blok Masela. Salah satu isu  utamanya adalah soal biaya pengembangan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan sempat memperkirakan biaya pengembangan bisa mencapai US$ 20 miliar. Namun Dwi menyatakan, SKK Migas akan berupaya agar biaya pengembangan Blok Masela lebih rendah dari perkiraan tersebut.

Dengan skema onshore, pemerintah menaksir kilang tersebut bisa beroperasi pada 2027. Saat baru menjabat, Dwi sempat menargetkan kilang beroperasi lebih cepat yakni pada 2025.

(Baca: Biaya Tinggi Jadi Alasan Tertundanya Pengembangan Blok Masela)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...