Sering Kritik Pemerintah, Jusuf Kalla: Saya dalam Posisi Objektif

Rizky Alika
28 Februari 2019, 16:53
Jusuf Kalla Kunjungi MRT
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pengoperasian MRT rute Bundaran HI - Lebak Bulus, Jakarta (20/2). Jusuf Kalla mengkritik pembangunan infrastruktur yang kurang memperhitungkan dampak negatifnya terhadap masyarakat.

Pasalnya, kemajuan infrastruktur berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kalla menuturkan, pembangunan memberikan dampak berkelanjutan terhadap masyarakat.

(Baca: JK Minta Pelaku Usaha Tak Ragu Berinvestasi di Tahun Politik)

Perbedaan Investasi LRT

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui ada perbedaan biaya investasi yang cukup besar antara pembangunan rel LRT melayang dibandingkan pembangunan rel yang sejajar jalan. Untuk menekan biaya pemerintah mengkaji pembangunan rel tidak melayang pada ruas yang belum dibangun seperti Cibubur-Bogor. "Saya kira (biayanya) bisa setengah (dari Rp 500 miliar per kilometer)," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Senin (14/1).

Sementara itu, Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN) yang juga pengamat transportasi Darmaningtyas menyebut, biaya pembangunan LRT melayang hanya Rp 467 miliar per kilometer. Angka ini lebih murah ketimbang pembangunan LRT3 Malaysia yang memakan biaya Rp 827 miliar per kilometer, Lagos Rail Mass Transit di Nigeria senilai Rp 622 miliar per kilometer, hingga Manila Metro Rail Transit senilai Rp 822 miliar per kilometer.

(Baca: Pembelaan Istana Soal Kritik LRT dan Tol Trans Jawa)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...