Akhiri Kemelut Impor Garam Industri, Ini Isi PP yang Diteken Jokowi

Michael Reily
16 Maret 2018, 20:16
Petani Garam
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Petani garam was-was akan masuknya garam impor, yang dikhawatirkan akan menekan harga kembali rendah, mereka berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tepat agar tidak terjadi kelangkaan garam di pasaran, namun juga melindungi petani yang menggantun

(Baca juga: Stok Garam Tersisa Buat 3 Pekan, Industri Mamin Terancam Setop Operasi)

"Tidak sampai sebulan akan habis dan tak akan ada persediaan garam pengganti, kondisinya sudah benar-benar gawat," kata Tony dihubungi Katadata.co.id, Jumat (9/3).

Tony menyebutkan beberapa perusahaan besar terkena dampak dari kekurangan stok bahan baku garam, seperti Indofood, Garuda Food, Unilever dan Wings Food. Perusahaan-perusahaan tersebut berpotensi menghentikan kegiatan produksinya.

Meskipun penggunaannya sedikit, namun perusahaan makan dan minuman tak dapat berproduksi tanpa menggunakan garam. "Hampir semua perusahaan terkena dampaknya," kata Tony.

Industri makanan dan minuman tahun ini mengajukan impor garam sebesar 535 ribu ton yang kemudian disetujui pemerintah sebesar 460 ribu ton. Namun, Kementerian Perdagangan hingga kini belum menerbitkan izin impor.

"Kami sudah membuat korespondensi ke Kementerian Perdagangan bahwa industri makanan dan minuman bisa berhenti beroperasi apabila tak segera diterbitkan izin impornya," kata Tony.

Sementara itu PT Garuda Food mengaku akan menghentikan kegiatan produksi sementara jika pasokan garam industri tidak segera tersedia dalam waktu dekat. Langkah tersebut akan menjadi opsi terakhir yang dilakukan perusahaan, sebab stok garam yang tersedia di pabrik saat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi hingga dua pekan ke depan.

Head of Corporate Communication and Relation Garuda Food, Dian Astriana Yunianty mengatakan bahwa saat ini perusahaan ikut terdampak dari kondisi kelangkaan bahan baku garam industri. Stok garam perusahaan yang makin menipis diprediksi hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi hingga akhir bulan. Saat ini, dia mengaku pihaknya masih terus berupaya mencari tambahan pasokan garam dari beberapa suplier perusahaan.

"The worst condition mungkin kami akan stop sementara produksi pabrik," kata Dian kepada Katadata.co.id, Senin (12/3).

Menurutnya, minimnya pasokan akan berdampak besar terhadap jalannya lini produksi snack dan biskuit.

Selain Garuda Food, minimnya pasokan garam industri juga telah memukul produsen makanan lain. Sebelumnya Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang mengatakan perseroannya terancam setop beroperasi apabila pemerintah tak kunjung memberikan izin impor garam. Saat ini stok garam yang tersedia bagi produsen makanan dan minuman tersebut hanya tersisa hingga akhir April 2018.

"Pasti (perusahaan akan setop operasi) kalau kuota impor (garam) tidak terselesaikan," kata Franciscus Welirang kepada Katadata.co.id, Sabtu (10/3).

Franky mengatakan kebutuhan garam Indofood Group sebanyak 50 ribu ton per tahun. Jumlah ini 10,8% dari kuota impor garam industri makanan dan minuman sebanyak 460 ribu ton.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...