Proyek Jambaran Terhambat Aturan Isolasi Pekerja dari Pemda Bojonegoro

Image title
20 April 2020, 20:27
proyek jambaran tiung biru, lapangan gas jtb, pertamina ep cepu, pandemi corona, virus corona
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pekerja beraktivitas di area Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB). Proyek JTB terkendala aturan Pemda Bojonegoro terkait isolasi 14 hari bagi pekerja yang baru datang di lokasi proyek.

"Sementara ini kami sedang review. Kami berharap masih tetap di tahun 2021 karena ini gas yang dibutuhkan di Jawa Timur," ujarnya.

(Baca: Pertamina Cepu Lanjutkan Pengeboran Proyek Tiung Biru saat Pandemi)

Di sisi lain, PEPC juga telah merampungkan proses operasi heavy lifting berupa pemasangan selexol regenerator di gas processing facility (GPF). Adapun, proses tersebut merupakan tahapan penting dalam pengembangan Lapangan Unitisasi JTB.

Selexol regenerator merupakan satu perangkat penting yang memiliki ukuran tinggi 66 meter dan berbobot 208 ton. Alat ini berfungsi untuk memurnikan gas dengan cara memisahkan komponen gas asam seperti hidrogen sulfida dan karbondioksida. Proses pengangkatan dan pemasangannya pun membutuhkan dua crane berkapasitas 1.350 ton dan 350 ton.

Adapun proyek JTB memiliki kapasitas produksi gas 192 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan cadangan 2,5 triliun kaki kubik (TCF). Pasokan gas dari blok ini akan menggunakan pipa gas Gresik-Semarang.

Dengan begitu diharapkan, produksi dari JTB dapat mengatasi defisit pasokan gas 19 sektor industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Beberapa di antaranya bergerak di bidang tekstil, ban, baja, keramik, serta makanan dan minuman. Secara keseluruhan, proyek JTB memiliki nilai investasi sekitar US$ 1,53 miliar.

(Baca: Pertamina Targetkan Proyek Tiung Biru Beroperasi Tahun Depan)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...