Harga Minyak Turun Lagi ke US$ 38 Akibat Potensi Permintaan Anjlok

Image title
12 Juni 2020, 07:31
Ilustrasi, pengeboran minyak lepas pantai. Harga minyak mentah kembali melemah dipicu kekhawatiran permintaan bakal kembali anjlok serta stok minyak global yang dinilai masih terlalu tinggi.
KATADATA
Ilustrasi, pengeboran minyak lepas pantai. Harga minyak mentah kembali melemah dipicu kekhawatiran permintaan bakal kembali anjlok serta stok minyak global yang dinilai masih terlalu tinggi.

"Serangkaian lonjakan kasus di beberapa negara bagian akan merusak kepercayaan masyarakat untuk berpergian," kata Jerome Powell, dilansir dari Reuters, Jumat (12/6).

Jika permintaan tidak pulih, perusahaan minyak dan pemilik tanker (shipper) akan dihadapkan kembali pada kondisi oversupply. Di sisi lain, persediaan minyak AS secara mengejutkan meningkat 5,7 juta barel akhir pekan lalu, menjadi 538,1 juta barel.

Stok bensin AS juga tumbuh lebih dari yang diharapkan menjadi 258,7 juta barel. Persediaan sulingan, yang meliputi diesel dan minyak pemanas, naik 1,6 juta barel, meski kenaikannya lebih kecil dari minggu-minggu sebelumnya.

Selain itu, beberapa negara produsen minyak (OPEC) belum mematuhi komitmen pemangkasan produksi. Nigeria misalnya, dilaporkan melampaui kuota pemangkasan produksi dengan besaran kurang lebih 100.000 barel per hari (bpd) per 31 Mei 2020.

"Kenyataannya tingkat persediaan bahan bakar global terlalu banyak. Secara fundamental, pergerakan harga masih diiringi faktor-faktor yang memberatkan, namun pelaku pasar cenderung menutup mata," Director of Market Research Tradition Energy Gene McGillian.

(Baca: Harga Minyak Menguat, Analis Justru Khawatir Anjlok Lagi karena 3 Hal)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...