Pro Kontra Pilkada di Tengah Optimistis Presiden Terhadap Pandemi

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
4 Oktober 2020, 13:00
Proses simulasi pemungutan suara pemilihan serentak 2020 di Jakarta, Rabu (22/7/2020). Simulasi tersebut digelar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait proses pemungutan dan penghitungan suara Pilkada serentak 2020 yang akan dilaksanakan pada
Adi Maulana Ibrahim|Katadata

“Keputusan untuk tetap melaksanakan Pilkada juga menjadi janggal apabila melihat pemilihan kepala desa (pilkades) yang diputuskan untuk ditunda dengan alasan keselamatan warga, sementara pilkada tetap dijalankan,” kata Ego.

Optimistis

Berdasarkan data terakhir per 2 Oktober 2020, Indonesia berada di posisi ke-23 secara global berkenaan dengan jumlah kasus positif Covid-19. Terkait pandemi ini, Presiden Joko Widodo mengimbau agar masyarakat Indonesia tetap mempertahankan rasa optimis bahwa Indonesia dapat segera melalui tantangan virus corona.

“Ini harus kita ambil hikmahnya agar kita juga tetap optimistis dan tidak kehilangan harapan. Sekali lagi saya tegaskan, kita harus optimistis,” ucap Jokowi dikutip dari Setkab.go.id, Minggu (4/10/2020).

Terdapat sejumlah negara yang juga berpenduduk banyak memiliki jumlah kasus positif Covid-19 yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Contohnya, Amerika Serikat di urutan pertama (7.495.136 kasus), disusul India (6.397.896 kasus), Brasil (4.849.229 kasus), dan Rusia (1.194.643 kasus).

Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menyatakan, Pilkada 2020 akan tetap digelar sesuai jadwal. Fadjroel mengatakan, negara lain di dunia yang tetap menjalankan pemilu di tengah pandemi corona. Amerika Serikat (AS) misalnya, akan menggelar pemilihan presiden pada November 2020 mendatang. Menurut dia, Indonesia bisa menjadikan hal ini sebagai contoh. "Pilkada di masa pandemi bukan mustahil. Negara-negara lain seperti Singapura, Jerman, Prancis, dan Korea Selatan juga menggelar Pemilihan Umum di masa pandemi," katanyadalam keterangan pers, Senin (21/9).

Pemilu di Saat Pandemi

Istana mengingatkan, yang terpenting protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat di dalam tiap tahapan Pilkada 2020. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadi lonjakan penyebaran atau klaster saat Pilkada digelar. "Pilkada harus dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan ketat disertai penegakan hukum dan sanksi tegas," kata Fadjroel.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...