Pakar: 20 Persen Kematian Akibat Corona Tidak Tercatat

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Riset dan Publikasi
17 Januari 2021, 12:30
Petugas yang mengenakan APD memakamkan jenazah pasien COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kiduldalem, Malang, Jawa Timur, Jumat (1/1/2021). Pada hari pertama di tahun 2021, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Pemakaman Umum Dinas Lingkungan Hidup s
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/aww.

Hampir 40 persen pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Brasil meninggal. Tingginya angka kematian menyusul ditemukannya varian virus baru  di negara itu yang disebut “super covid.” Ilmuwan menyebut, varian itu ditemukan di kota Amazonas dan diiperkirakan sudah bersirkulasi sejak Juli lalu.

Dilansir dari Dailymail, penelitian yang dilakukan Barcelona Institute for Global Health menyebut, sistem kesehatan di bagian utara Brasil sangat lemah sehingga angka kematian di daerah itu sangat besar. Ini berbeda dengan sisten kesehatan yang ada di bagian selatan Brasil. Akibatnya, angka kematian di daerah utara Brasil lebih banyak dibandingkan daerah Selatan.

Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Indonesia juga semakin bertambah banyak. Bahkan kasus baru Covid-19 terus mencetak rekor tertinggi dalam empat hari berturut-turut. Pada Sabtu (16/1), Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus Covid-19 mencapai 14.224. Angka tersebut lebih tinggi dari hari sebelumnya sebesar 12.818.

Padahal, jumlah orang yang dites pada 16 Januari 2021 hanya 45.358 dengan spesimen sebanyak 63.300. Angka tersebut lebih rendah dari hari sebelumnya yang mencapai 49.466 orang dan 72.957 spesimen.

Maka tak heran jika positivity rate pada Sabtu (16/1) melesat hingga 31,36%, dibandingkan hari sebelumnya sebesar 25,91%. Tingkat positif ini dihitung berdasarkan jumlah orang yang positif dengan jumlah orang yang dites.

Adapun WHO telah menetapkan standar tingkat positif sebesar 5% yang menunjukkan suatu negara berhasil mengendalikan pandemi. Namun, Indonesia belum mencapai standar WHO tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama masyarakat untuk mematuhi protokol 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak. Di sisi lain, pemerintah juga perlu meningkatkan 3T, yaitu tes, telusur, dan tindak lanjut untuk menekan penyebaran virus corona.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...