Dokumen Rahasia AS: Penyebaran Covid-19 Delta Lebih Cepat dari Flu

Intan Nirmala Sari
2 Agustus 2021, 08:58
Edgard Garrido Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris turun dari Air Force Two saat ia tiba di Bandara Internasional Benito Juarez di Mexico City, untuk perjalanan internasional pertamanya saat Wakil Presiden menuju Guatemala dan Meksiko, di M
ANTARA FOTO/REUTERS/Edgard Garrido/nz/cf
Edgard Garrido Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris turun dari Air Force Two saat ia tiba di Bandara Internasional Benito Juarez di Mexico City, untuk perjalanan internasional pertamanya saat Wakil Presiden menuju Guatemala dan Meksiko, di Meksiko, Senin (7/6/2021).

Ketua Departemen Kedokteran University of California di San Fransisco Dr Robert Wachter mengatakan dokumen CDC dan beberapa informasi lainnya terbuka pada kemungkinan varian Delta yang lebih buruk. Direktur Pusat Pendidikan Vaksi di Philadelphia Dr Paul Offit menyatakan kekecewaannya terhadap jumlah populasi yang divaksinasi di AS.

“Kemarin Anda memiliki 90.000 kasus dan hampir 400 kematian. Ini angka yang sama dengan musim panas lalu saat populasi sangat rentan dan tidak memiliki vaksin," ujar Offit.

Selain itu, dia menilai dokumen CDC mencermikan betapa frustasinya pejabat federal AS saat ini. Apalagi, orang yang terinfeksi varian Delta mampu membawa seribu kali lebih virus di saluran hidung mereka, dibandingkan jenis lain. Kondisi tersebut membuat varian Delta memiliki risiko penularan lebih tinggi.

Laporan CDC mencatat bahwa penelitian di Kanada, Singapura dan Skotlandia menemukan tingkat rawat inap ICU yang lebih tinggi. Itu disusul meningkatnya kebutuhan oksigen, pneumonia atau kematian di antara orang yang terinfeksi varian Delta.

Sementara itu, varian Covid-19 yang muncul di India terus menyerang orang yang tidak divaksinasi. Direktur CDC Rochelle Walensky pada Selasa (27/7) mengatakan varian Delta berperilaku unik dan berbeda dari jenis virus sebelumnya.

“Pandemi ini terus menjadi ancaman serius bagi kesehatan semua orang,” kata Walensky melalui telpon.

Sementara itu, di Indonesia kasus positif Covid-19 varian Delta melonjak menjadi 1.066 kasus, hingga Jumat (30/7). Sejumlah provinsi juga melaporkan penambahan kasus yang sangat signifikan, terutama Bali dan Kalimantan Timur.

Berdasarkan data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan hingga Jumat (30/7), kasus positif Covid-19 dari varian Delta kini sudah merambah ke 25 provinsi, atau bertambah tiga provinsi dari data yang dilaporkan hingga Selasa (27/7).

Tiga provinsi yang melaporkan adanya temuan baru varian Delta di wilayahnya yakni Papua Barat dengan jumlah kasus 12, Sulawesi Utara ada tujuh kasus, sementara dan Maluku menemukan sembilan kasus.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...