Mengungkap Asal Muasal Migas Sebagai Energi

Image title
23 September 2021, 21:58
Ilustrasi migas
123rf.com/jossdiim
Ilustrasi migas

Peningkatan tekanan dan suhu, membuat bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu hingga jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang.

Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. Meskipun migas terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan akibat pergerakan kulit bumi.

Proses Pencarian Migas

Untuk mencari minyak dan gas bumi, pertama-tama dilakukan dengan cara eksplorasi. Ada sejumlah tahapan pada eksplorasi, yaitu studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan pengeboran eksplorasi.

Studi geologi dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi, seperti struktur dan susunan batu di lapisan bawah permukaan. Dari hasil studi geologi, kita dapat mengetahui lokasi mana saja yang memerlukan studi lanjutan. Studi lanjutan ini disebut studi geofisika.

Studi geofisika bertujuan untuk mengetahui sifat fisik batuan, mulai dari permukaan bumi hingga jauh ke dalam tanah. Sehingga studi pengelolaan minyak tidak hanya dilakukan oleh satu bidang jurusan. Karena metode pengeboran hingga pengelolaannya yang rumit dan butuh bantuan dari banyak pihak.

Metode yang umum digunakan untuk mengetahui sifat fisik batuan adalah survei seismik. Setelah alat pembangkit gelombang suara atau getaran dipasang, alat akan ditembakkan ke bawah laut atau tanah. Gelombang suara tersebut akan dipantulkan kembali sesuai dengan lapisan tanah yang dilaluinya. Di atas permukaan, dipasang alat yang bisa menangkap gelombang suara yang terpantul tadi.

Kemudian, kondisi di bawah permukaan bumi direkonstruksi menjadi gambar dua dimensi atau tiga dimensi di komputer. Dari hasil seismik tersebut, data jenis dan lapisan batuan akan diolah untuk mengetahui keberadaan minyak dan gas bumi di dalamnya.

Bila seluruh tahap dilakukan, barulah dilakukan pengeboran untuk memastikan ada atau tidaknya kandungan minyak dan gas bumi di dalam area yang diteliti tersebut.

Sebagai energi yang tak bisa diperbarui, migas akan habis seiring dengan penggunaan manusia. Makanya, saat ini negara-negara dunia, termasuk Indonesia, berlomba mencari sumber energi alternatif sebagai pengganti migas. 

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...