Materi Ekosistem dari Pengertian sampai Contohnya
Pola Interaksi dalam Ekosistem
Selain mengenal beragam komponen sistem ekologi, hal lain tak kalah penting untuk dipelajari yaitu terkait interaksi yang terjadi di sistem ekologi.
Menurut penjelasan di buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, pola interaksi tersebut terbagi menjadi arus energi dan daur materi, rantai makanan dan jaring-jaring makanan, piramida ekologi, dan daur biogeokimia. Untuk lebih jelasnya, mari simak uraian berikut.
1. Arus energi dan daur materi
Arus energi dan daur materi bisa diartikan sebagai suatu proses perpindahan energi dan materi dari satu komponen ekosistem ke komponen lain.
Misalnya saja perpindahan energi dan materi dari produsen ke konsumen kemudian dari konsumen ke pengurai. Selanjutnya komponen biotik tersebut melakukan respirasi yang merupakan interaksi dengan komponen abiotik.
2. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Rantai makanan merupakan perpindahan energi dari sumbernya melalui serangkaian organisme yang makan dan dimakan. Rantai makanan ini terbagi menjadi produsen (organisme autotrof), konsumen tingkat 1 (herbivora), konsumen tingkat 2 dan seterusnya (karnivora), dan dekomposer.
Misalnya dalam ekosistem sawah terdapat rantai makanan sebagai berikut:
Padi – tikus – ular – dekomposer
Padi berperan sebagai produsen. Tikus sebagai konsumen tingkat 1. Ular sebagai konsumen tingkat 2. Dan dekomposer yang akan mengurai ketika ular mati.
Selain rantai makanan, ada juga istilah jaring-jaring makanan yang merupakan kumpulan dari berbagai rantai makanan. Istilah tersebut muncul, sebab dalam satu ekosistem kegiatan makan dan dimakan terjadi lebih kompleks.
Misalnya saja pada eksosistem sawah, tikus tidah hanya memakan padi. Tidak menutup kemungkinan tikus memakan tanaman lain yang ada di sawah tersebut seperti jagung.
3. Piramida ekologi
Piramida ekologi adalah diagram yang menunjukan jumlah relatif makhluk hidup dalam rantai atau jaring-jaring makanan. Umumnya, semakin tinggi tingkatan trofiknya maka populasinya semakin sedikit.
Piramida ekologi biasanya terbagi menjadi empat tingkatan trofik. Adapun urutan dari trofik tersebut berdasarkan jumlah populasinya sebagai berikut:
Trofik 1 > trofik 2 > trofik 3 > trofik 4
Misalnya dalam ekosistem sawah, maka gambaran piramida ekologi sebagai berikut:
Padi > ulat > burung > burung elang
4. Daur biogeokimia
Daur biogeokimia adalah proses penggunaan dan pelepasan unsur anorganik yang esensial dengan melibatkan peristiwa biologi, geologis, dan kimia. Daur biogeokimia diperlukan sebab diperlukan untuk seluruh komponen biotik atau abiotik. Daur biogeokimia terbagi menjadi lima macam.
Daur air
Proses yang terjadi karena terdapat pemanasan air oleh sinar matahari terus menerus.
Daur karbon
Proses pemanfaatan karbon dioksida untuk beragam kepeluan. Misalnya karbon dioksida diserap tanaman untuk fotosintesis, kemudian tanaman menghasilkan oksigen yang dimanfaatkan hewan dan manusia untuk bernafas.
Daur nitrogen
Proses penyerapan gas nitrogen bebas untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Misalnya tanaman berbintil akar yang menyerap nitrogen bebas. Oleh tanaman, N bebas itu diubah menjadi senyawa lebih sederhana untuk mendukung pertumbuhan.
Tanaman melakukan fotosintesis yang hasilnya dimanfaatkan makhluk hidup lain. Setelah tanaman mati dan diurai oleh dekomposer, maka akan menghasilkan N bebas lagi.
Daun fosfor
Fosor di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu fosfor organik dan anorganik. Kedua bentuk tersebut dimanfaatkan oleh komponen ekosistem lain melalui daur fosfor.
Daur sulfur
Sulfur di alam tersedia dalam bentuk sulfur anorganik. Perpindahan sulfur dan pemanfaatannya oleh komponen di sistem ekologi terjadi melalui proses yang bernama daun sulfur.
Contoh Ekosistem
Eksistem di muka bumi sebenarnya sangat banyak. Berikut ini dua contoh ekosistem yang ada di bumi.
1. Ekosistem sawah
Menurut penjelasan di buku “Ilmu Pengetahuan Alam”, ekosistem sawah adalah sistem ekologi buatan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Tumbuhan yang tumbuh di tempat tersebut sebagian besar dimanfaatkan sebagai produk pangan seperti padi. Di tempat tersebut, padi berperan sebagai sumber energi dan materi bagi organisme lain.
2. Ekosistem laut
Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, ekosistem laut atau ekosistem bahari merupakan sistem ekologi yang ada diperairan laur termasuk perairan dalam, pasir pantai dangkal, dan sistem ekologi pasang surut. Ciri-ciri dari ekosistem ini antara lain:
- Mempunyai salinitas tinggi.
- Kandungan garam bisa mencapai 75 persen.
- Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh.
- Terdapat perbedaan suhu di permukaan dan dikedalaman.
Demikian penjelasan mengenai ekosistem. Mengetahui ruang lingkup sistem ekologi akan membuat kita lebih bijak dalam menjaga alam sekitar. Hal tersebut akan berdampak pada kestabilan ekosistem yang kita tempati.