Kementerian LHK akan Bawa Enam Isu Lingkungan ke KTT G20 Bali

Happy Fajrian
24 Maret 2022, 17:13
kementerian LHK, lingkungan, g20,
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/Pool/hp.
Dirjen Pengendalian dan Pencemaran Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro (kiri) bersama Chief Executive Officer (CEO) Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) Dannif Danusaputro (dua kiri) secara simbolis membuka panel surya disaksikan delegasi G20 di Balkondes CSR Pertamina Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/3/2022).

“Pendekatan-pendekatan itu dipandang memiliki potensi yang sangat besar karena investasinya yang tidak terlalu besar, tetapi manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh masyarakat setempat,” ujarnya.

Untuk isu sustainable finance, Sigit mengungkapkan para delegasi meminta adanya ukuran dan target yang jelas dari proses mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan, sehingga kebutuhan pendanaan maupun formatnya dapat ditentukan dengan jelas.

Untuk itu mulai didorong untuk dikembangkan bentuk pelaporan yang transparan dan juga mendorong sektor swasta terlibat.Pada isu perubahan iklim, Laksmi menambahkan bahwa delegasi G20 berharap dapat memperkuat agenda mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sebagaimana telah menjadi komitmen pada COP 26 UNFCCC di Glasgow tahun 2021 yang lalu.

Selain itu, keterkaitan isu kelautan (ocean) dan perubahan iklim, serta mobilisasi dukungan pendanaan, riset, teknologi dan peningkatan kapasitas juga mendapatkan dukungan kuat delegasi G20.

Sementara itu Laksmi mengungkapkan bahwa para delegasi bidang EDM-CSWG mengharapkan agar komunike yang disepakati nanti memiliki pesan kuat untuk mengajak masyarakat global melaksanakan agenda yang telah disepakati terkait isu tersebut.

“Negara G20 menyarankan dan berharap di dalam komunike nanti dapat memberi pesan yang kuat tidak hanya kepada G20 tapi juga kepada dunia bahwa forum G20 secara serius dan bersama sama berkomitmen memimpin pelaksanaan agenda lingkungan hidup dan perubahan iklim global,” ujarnya.

Laksmi memberikan contoh beberapa komitmen masyarakat dunia, seperti agenda menangani marine plastic litter, isu pengelolaan air, dan pengendalian perubahan iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca lewat target yang lebih ambisius, seperti yang dibahas pada COP 26.

“Jadi semua berharap proses pembentukan communiqué selanjutnya pada pertemuan EDM-CSWG kedua dan ketiga berjalan dengan baik, dan pada puncaknya di tingkat menteri bisa menghasilkan dokumen communiqué yang kuat dan juga mempunyai rencana aksi yang bisa diimplementasikan,” tuturnya.

Komunike tingkat menteri nanti akan menjadi masukan bagi penyusunan deklarasi para pemimpin G20 di KTT G20 yang akan diselenggarakan pada Bulan November 2022.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...