Kementerian BUMN Dorong Petani Naik Kelas Lewat Program Makmur

Dicky Christanto W.D
23 Mei 2022, 19:49
Menteri BUMN Erick Thohir sedang berupaya untuk menaikkan jumlah petani menjadi 1,2 juta melalui Program Makmur. Program Makmur diinisiasi oleh beberapa BUMN yang dipimpin oleh Pupuk Indonesia.
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU
Menteri BUMN Erick Thohir sedang berupaya untuk menaikkan jumlah petani menjadi 1,2 juta melalui Program Makmur. Program Makmur diinisiasi oleh beberapa BUMN yang dipimpin oleh Pupuk Indonesia.

Pengelola program juga telah mengalokasikan 17.595 hektar untuk menanam jagung.

Dari proses pengelolaan, tercatat bahwa produktivitas tergenjot 35 persen dan dapat mengerek keuntungan 48 persen.

PT Pupuk Indonesia menargetkan total luasan tanam Program Makmur seluas 250,000 hektar yang tersebar di seluruh Indonesia pada 2022, dengan penjualan pupuk non subsidi diharapkan bisa mencapai 125.000 ton.

Luasan lahan yang dikelola diharapkan bisa mencapai 4.000.000 hektar pada 2024. Sementara untuk jumlah petani yang terlibat pada 2024 tersebut ditargetkan mencapai 4.000.000 orang.

Salah satu kisah sukses Program Makmur terekam pada kenaikan hasil panenan jagung di Sumatera Barat, sebagaimana diceritakan oleh SVP Transformasi Bisnis PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) M. Yusra

Yusra mengatakan produktivitas petani jagung meningkat dari yang sebelumnya hanya sekitar 6 ton per hektar, bahkan ada yang sama sekali tidak berbuah.

"Yang sudah ikut Program Makmur, telah nampak 1 pohon itu 3 tongkol, sebelumnya ada yang tidak berbuah dan menjadi malas tanam. Setelah ikut program bisa 2 tongkol sudah berhasil," ujar Yusra.

Melihat peningkatan produktivitas tersebut, Yusra dan timnya akan terus memperluas pelaksanaan Program Makmur di wilayah Sumatera Barat.

"Saya melihat antusias warga di sini untuk budidaya jagung luar biasa, sekarang sudah berduyun-duyun warga yan daftar program Makmur,” tambahnya

Ia melanjutkan bahwa terdapat potensi lahan berkisar 6.600 hektar di Tigo Nagari.

Program serupa telah lebih dahulu dibuat oleh Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), yaitu Program Kemitraan Close Loop Agribisnis Hortikultura.

Program ini berupaya meningkatkan daya saing komoditas pertanian melalui pengembangan ekosistem agribisnis yang efisien dan terintegrasi dari hulu ke hilir.

Selain daya saing, pemerintah juga berharap untuk dapat mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang terjangkau.

Kemitraan ini menyediakan mulai dari bibit tanaman unggulan, lahan tambahan hingga praktik agrikultur berupa pelatihan sumber daya dan penyediaan off taker yang akan menampung semua hasil tanam.

Untuk mendukung pelaksanaan berbagai strategi ini, kemitraan juga menyediakan skema pembiayaan.

“Gotong royong menjadi kunci untuk membangun mata rantai yang kuat. Kadin akan mendorong sektor pertanian secara konsisten dan menarik masuk para investor,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator bidang perekonomian Franky Oesman Widjaja kepada katadata.co.id beberapa waktu lalu.

(Tim Riset Katadata)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...