Jokowi Minta Evakuasi di Cugenang Cianjur karena Banyak Orang Hilang

Andi M. Arief
24 November 2022, 11:45
Jokowi, gempa cianjur
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Kondisi bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Sarampad, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).

Jokowi mengatakan telah mendapatkan keluhan kekurangan air bersih di posko pengungsian. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh banyaknya titik pengungsian di Cianjur yang membutuhkan waktu transportasi air bersih tersebut.

Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan laporan kesulitan air sudah diterima sejak 23 November 2022. Hal tersebut disebabkan oleh proses distribusi yang belum terpusat.

"Palang Merah Indonesia sudah mengirimkan 15 tangki air, kami mengirimkan juga, air PDAM juga sudah jalan. Tapi masih ada kekurangan air bersih karena banyak masyarakat yang memenuhi akses ke sana untuk mengirimkan bantuan," kata Suharyanto dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/11).

Suharyanto mengatakan akses jalan ke titik-titik pengungsian cukup sempit lantaran lokasinya yang jauh dari pusat kota. Oleh karena itu, banyaknya masyarakat membuat proses transportasi logistik tertunda.

Maka dari itu, Suharyanto meingmbau masyarakat untuk menyerahkan bantuan ke posko BNPB di Pendopo Kantor Bupati Cianjur. BNPB akan menyimpan bantuan tersebut di Gudang Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Cianjur dan Bale Rancage Cianjur.

Menurutnya, pendistribusian bantuan akan dilakukan setelah Camat di titik-titik posko pengungsian melaporkan bantuan yang dibutuhkan ke Bupati selambatnya pukul 08.00 WIB setiap hari. Setelah itu, bantuan akan mulai dikirimkan pukul 09.00 WIB ke posko-posko pengungsian.

Suharyanto menjelaskan bantuan yang dilaporkan oleh Camat ke Bupati Cianjur merupakan hasil dari pendataan para kepala desa yang dilakukan pada penyintas Gempa Cianjur di masing-masing posko. Dengan demikian, Suharyanto menilai bantuan yang diberikan akan sesuai dengan kebutuhan para penyintas.

"Jadi, tidak ada lagi yang satu sisi mendapat logistik berlebihan, di sisi lain ada yang tidak mendapat logistik karena yang bermain di lapangan nanti pada kepala desa yang paham kondisi daerahnya masing-masing," kata Suharyanto.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...