Pertemuan Para Ketum, Nasib KIB dan Arah Dukungan Capres untuk Ganjar

Ira Guslina Sufa
27 April 2023, 08:09
KIB
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), bertumpu tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono (kanan) pada pertemuan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Kerjasama Golkar, PPP dan PAN telah dimulai sejak ketiga partai bersama-sama mendaftar menjadi peserta pemilu ke Komisi Pemilihan Umum pada Agustus 2022. Kerjasama berlanjut hingga akhirnya mengarah pada pemilihan presiden.  

Berdasarkan hasil Pemilu 2019, perolehan suara Partai Golkar sebesar 12,31% dari total suara sah nasional. Sementara, perolehan suara PAN sebesar 6,84% dan PPP sebesar 4,52%. Total perolehan suara ketiga partai pengusung Koalisi Indonesia Bersatu tersebut sebesar 23,67%.  

Kendati demikian, jumlah kumulatif perolehan kursi Golkar, PAN, dan PPP di parlemen adalah 26,82 persen. Sebagai informasi, jumlah anggota DPR RI periode 2019-2024 sebanyak 575 orang. Agar dapat memenuhi syarat dapat mengusung calon pada Pilpres 2024, partai atau gabungan partai minimal meraih 20% dari jumlah tersebut, yakni sebanyak 115 kursi.

Merujuk hasil Pemilu 2019, partai Golkar meraih 85 kursi, PAN meraih 44 kursi dan PPP meraih 19 kursi. Secara total, perolehan kursi DPR dari Koalisi Indonesia Bersatu tersebut sebanyak 148 kursi. Dengan demikian, koalisi tersebut telah memenuhi salah satu syarat dari ketentuan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Pemilu.

Dukungan untuk Ganjar 

Secara resmi KIB memang belum menetapkan calon presiden yang akan diusung. Namun Golkar telah menyatakan akan mengusung Airlangga sebagai capres.  Di sisi lain KIB juga tengah membangun kerjasama dengan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Raya (KIR) untuk membangun koalisi besar. Gagasan koalisi besar juga dibahas dalam pertemuan bersama Presiden Joko Widodo. 

Kini setelah PDIP mengumumkan pencalonan Ganjar cikal pembentukan koalisi besar goyah. Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy menyatakan kerja sama PPP bersama Golkar dan PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu akan tercerai-berai bila berbeda pilihan dalam penentuan calon presiden 2024. PPP sendiri telah resmi mengusung Ganjar Pranowo. 

"Auto bubar kalau beda," kata Romy.  Sebaliknya Romy mengatakan jika pilihan yang ditentukan Golkar dan PAN ternyata satu arah dengan PPP, maka koalisi yang dideklarasikan pada 14 Agustus 2022 tersebut akan semakin besar.

Berdasarkan sejumlah survei Ganjar Pranowo sering berada di urutan pertama peraih suara terbesar dalam pilpres. Hasil sigi Indikator Politik Indonesia yang digelar Maret 2023 menunjukkan Ganjar mendapat suara paling unggul dalam simulasi pemilihan calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang. 

Adapun Zulkifli Hasan mengatakan partainya belum akan menetapkan calon presiden yang akan didukung dalam waktu dekat. Ia menyebut dukungan partai bisa saja kepada Ganjar atau calon presiden lain yang dinilai lebih sejalan. PAN saat ini baru menyuarakan dukungan untuk Erick Thohir sebagai calon wakil presiden. 

Sedangkan Ace Hasan memastikan Golkar konsisten mengajukan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024. Keputusan itu menurut Ace tidak terpengaruh dengan sikap PPP yang telah mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

 "Partai Golkar juga masih konsisten dengan Pak Airlangga Hartarto sebagai Capres dari Golkar," kata Ace, saat dihubungi, Rabu (26/4). 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief, Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...