Top News: Macquarie Pangkas Harga Saham GOTO, Pengakuan Eks Kabasarnas

Aryo Widhy Wicaksono
12 Agustus 2023, 05:55
Ilustrasi GoTo
Dokumentasi perseroan
Ilustrasi GoTo

Republik Indonesia menjadi satu-satunya pemegang saham BBRI di atas 5%, yakni sebanyak 80,61 miliar lembar atau setara 53,19%. Sisanya 46,81% pemegang saham BBRI sebanyak 310.427 investor dengan total 70,94 miliar saham.

Jumlah modal dasar BRI sebesar 300 miliar saham, sementara yang disetor sebanyak 151.559.001.604 saham. Lalu Jumlah treasury stock atau saham yang dibeli kembali melalui aksi buyback sebanyak 655.751.800 saham.

Lalu saham BBRI juga digenggam jajaran komisaris dan direksinya. Adapun Direktur Utama Sunarso merupakan penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham.

Simak bagaimana jumlah pemegang saham BRI berkurang.

4. Perluas Basis Investor, BNI Akan Pecah Nominal Saham dengan Rasio 1:2

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan melaksanakan aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:2. Perusahaan akan meminta restu pemegang saham dalam RUPS 19 September 2023 mendatang.

Berdasarkan dokumen rencana stock split yang disampaikan kepada otoritas bursa pada Jumat (11/8), aksi stock split tersebut mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 15/POJK.04/2022 tentang Pemecahan Saham dan Penggabungan Saham oleh Perusahaan Terbuka (POJK No. 15/2022).

"Rencana stock split dilakukan dalam rangka meningkatkan permintaan atas saham perseroan dengan memperluas basis investor," tulis manajemen BNI.

Selain itu, pertimbangan dilakukannya stock split bertujuan agar harga saham BNI menjadi terjangkau bagi investor ritel.

Sampai dengan akhir Juni 2023, komposisi pemegang saham BNI adalah 60,0% Pemerintah Negara Republik Indonesia, 26,1% investor institusi asing, 9,1% investor institusi domestik, dan 4,8% investor ritel.

Simak bagaimana BNI dapat memperluas basis investor setelah pecah nominal saham.

5. KPK: Eks Kabasarnas Akui Terima Suap dari Lelang Pengadaan Barang

Mantan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Henri Alfiandi mengakui telah menerima suap dalam lelang sejumlah pengadaan barang dan jasa di Basarnas.

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi Ali Fikri mengatakan hal tersebut terungkap saat KPK memeriksa Henri dan Koorsmin Kabasarnas Letkol Adm. Afri Budi Cahyanto di Mako Puspom TNI pada Rabu (9/8).

"Informasi dari teman-teman yang melakukan pemeriksaan, keduanya kooperatif mengakui adanya dugaan penerimaan sejumlah uang dari pihak swasta terkait dengan lelang proyek di Basarnas,” ujar Ali seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/8).

Ali menjelaskan pemeriksaan terhadap Henri dan Afri Budi difasilitasi oleh Puspom TNI. Pemeriksaan berjalan lancar dan menjadi bagian dari sinergi dan koordinasi untuk penyelesaian perkara yang ditangani bersama antara KPK dan Puspom Mabes TNI.

Menurut Ali, hingga saat ini KPK dan Puspom TNI telah menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Basarnas. Selain Henri dan Afri Budi tiga orang dari pihak swasta juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Komisaris Utama PT. Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan (MG), Direktur Utama PT Intertekno Grafika Sejati Marilya (MR), dan Direktur Utama PT Kindah Abadi Utama Roni Aidil.

Ketahui lebih lengkap mengenai perkembangan kasus dugaan suap dari lelang pengadaan barang di Basarnas di KPK.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...