Daya Pikat Ant Group yang Kalahkan Saudi Aramco & Diburu Para Miliuner

Desy Setyowati
6 November 2020, 16:19
Gurita Bisnis Fintech Ant Group: Diburu Miliuner dan Salip Saudi Aramco
Jakub Jirsak/123rf
Ilustrasi. Raksasa bisnis Ant Group menunda IPO.

Mybank telah melayani 29 juta lebih usaha kecil dan mikro (UKM), serta pengusaha perorangan. Pesaingnya yakni Webank milik Tencent.

Dikutip dari Business Wire, rata-rata pinjaman di Mybank 31 ribu renminbi (US$ 4.300) pada tahun lalu, atau meningkat hampir 20% yoy. Sedangkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sekitar 1% pada 2019.

Dilansir dari Financial Times, pendapatan Ant Group dari bisnis pinjaman tumbuh 87% yoy menjadi 42 miliar renminbi tahun lalu. Sekitar 500 juta nasabah mengambil pinjaman melalui Alipay dalam 12 bulan terakhir.

Sedangkan saldo pinjaman konsumen mencapai 1,7 triliun renminbi per 30 Juni. Sebanyak 98% kredit diberikan oleh 100 bank mitra.

Ant Group juga memiliki platform berbasis blokchain bernama Antchain. Ini membantu pengguna mengirim uang hingga data seperti musik, video, artikel, dan IP lainnya dengan sertifikasi hak cipta digital.

Platform tersebut tersedia dalam versi beta sejak November 2019. Antchain diklaim sanggup menangani satu miliar transaksi per hari dan memproses 100 ribu pertukaran data per detik.

Anak usaha Alibaba itu juga menyediakan jasa pengiriman uang ke luar negeri atau remitansi, MoneyGram. Perusahaan ini diakuisisi Ant Group US$ 880 juta pada 2017 lalu.

Infografik_Raksasa keuangan Ant Group
Infografik_Raksasa keuangan Ant Group (Katadata)

The Economist melaporkan, bisnis pinjaman menyumbang 39% terhadap pendapatan Ant Group pada paruh pertama tahun ini.  Dalam prospektus perusahaan layanan non-pembayaran menyumbang 64,2% selama semester I. Porsinya meningkat dibandingkan 45,1% pada 2017 dan 57% tahun lalu.

Margin laba bersih dari layanan non-Alipay juga mencapai 30,2% atau dua kali lipat dari titik puncak tahun lalu. “Dengan laba keseluruhan 21,92 miliar renminbi,” demikian dikutip dari Kr-Asia, Senin (2/11) lalu.

Kontribusi layanan terhadap pendapatan Ant Group
Kontribusi layanan terhadap pendapatan Ant Group (Kr-Asia)

Pendapatan operasional dari divisi pinjaman bernilai kecil mencapai 28,5 miliar renminbi pada paruh pertama tahun ini. Ini menyumbang hampir 40% dari perolehan keseluruhan perusahaan 72,5 miliar renminbi.

Perkembangan bisnis Ant Group bermula dari keluhan Jack Ma terkait sulitnya bisnis skala kecil mendapatkan pinjaman. “Jika bank tidak berubah, kami akan menggantikan bank,” kata dia pada 2008, dikutip dari The Economist (10/10).

Miliuner di Balik IPO Ant Group

Besarnya bisnis Ant Group tersebut menarik minat para investor, sehingga penawaran sahamnya kelebihan permintaan hingga 800 kali lebih. Profesional keuangan berusia 25 tahun di Hong Kong, Harrison Chan misalnya, menghabiskan 40% dari gaji bulanannya untuk membeli saham Ant.

"Saya yakin dengan prospek perusahaan, karena terlibat dalam banyak bisnis yang berbeda. Semuanya berbasis online, yang merupakan arah dunia. Jadi potensinya sangat besar," kata Chan dikutip dari Reuters, akhir Oktober lalu (29/10).

Konsultan dengan salah satu bank di Tiongkok, Ms Qin (23 tahun) memperkirakan, tingginya minat investor ritel dapat memicu mekanisme clawback atau melebihi target porsinya. “Ini hal yang pasti,” kata dia.

Ia menilai, tingginya minat masyarakat terhadap saham Ant berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan populasinya yang besar. “Ini sangat berkontribusi bagi bisnis Ant,” kata Qin. Ia juga membeli saham anak usaha Alibaba itu.

Lee Wing-chun, pensiunan berusia 70-an bahkan meminjam HK$ 90 ribu untuk membeli saham Ant. “Saya tidak terlalu tahu apa yang dilakukan Ant Group. Tetapi, Anda akan selalu menang dengan berlangganan saham baru,” ujarnya dikutip dari Financial Times, akhir Oktober lalu (30/10).

Selain investor ritel, setidaknya ada tujuh miliuner yang berinvestasi di Ant Group dengan total US$ 700 juta, berdasarkan analisis Bloomberg dari prospektus perusahaan. Sedangkan tingkat pengembalian dananya hingga 50%.

Pertama, miliuner Hong Kong Li Ka-shing, yang berhubungan dengan Ant pada 2017. Ia berpartisipasi dalam pendanaan Ant dua tahun lalu. Kedua, Yin Chung-yao, anak dari pebisnis Taiwan Samuel Yin yang mengontrol jaringan franchise Auchan di Prancis.

Ketiga, keluarga Chearavanont dari Charoen Pokphand Group Co., yang membangun usaha patungan dengan Ant pada 2016. Keempat, pebisnis Taiwan, Tung yang menjadi komisaris Alibaba sejak 2014.

Kelima, miliuner dari Credit Suisse Group AG Lee Kai-Fu. Keenam, mantan Direktur Operasional Google di Tiongkok. Terakhir, taipan ritel di Tiongkok, Shen Guojun

“Mereka tidak takut untuk mengubah metodologi investasi sebagai respons terhadap dunia digital,” kata wakil presiden eksekutif perbankan dan pasar modal di Capgemini SE di New York Sankar Krishnan dikutip dari Bloomberg, September lalu (8/9). "Mereka ingin berinvestasi di fintech paling bernilai di dunia.”

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...