Pertarungan Gojek, Grab, Induk Shopee di Bisnis Bank Digital Indonesia

Desy Setyowati
26 Februari 2021, 15:50
Pertempuran Gojek, Grab, Induk Shopee di Bisnis Bank Digital Indonesia
123RF.com
Ilustrasi

Konsorsium Grab dan Singapore Telecommunications Limited juga memperoleh lisensi bank digital penuh atau digital full bank (DFB) dari otoritas moneter Singapura alias Monetary Authority of Singapore (MAS) pada akhir tahun lalu.

Grab pun memperkuat lini bisnis keuangannya, Grab Financial Group (GFG). GFG meraih pendanaan seri A US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun.

Investasi itu dipimpin oleh Hanwha Asset Management Korea Selatan. Investor lain yang terlibat dalam putaran pendanaan yakni K3 Ventures, GGV Capital, Arbor Ventures, dan Flourish Ventures.

“Kami menggalang dana khusus untuk GFG karena terlepas dari pertumbuhan bisnis yang kuat, kenyataannya jutaan orang dan bisnis kecil masih kekurangan akses yang terjangkau dan transparan ke layanan keuangan,” kata Senior Managing Director GFG Reuben Lai dikutip dari siaran pers, bulan lalu (14/1).

Dikutip dari Reuters, para analis menilai bahwa lisensi bank digital yang dimiliki oleh konsorsium Grab-Singtel dan induk Shopee, berdampak kecil terhadap tiga bank lokal di Singapura yakni DBS Group Holdings, Oversea-Chinese Banking Corp dan United Overseas Bank.

Induk Shopee, Sea Group memang memperoleh lisensi DFB dari MAS. Dikutip dari laman resmi MAS, DFB diizinkan untuk mengambil simpanan dari dan menyediakan layanan perbankan untuk segmen nasabah individu atau retail dan non-retail.

Para analis menilai, Grab dan Sea Group dapat menggunakan kesempatan itu untuk memperluas layanan ke pasar Asia Tenggara lainnya.

Perkiraan itu terbukti. Sea Group resmi masuk ke bisnis bank digital Indonesia lewat SeaBank. Sedangkan Grab disebut-sebut tertarik merambah layanan digital Bank Capital.

Sea Group menjadi pemegang saham pengendali Bank Kesejahteraan Ekonomi. Bank BKE pun resmi berganti nama menjadi Bank Seabank Indonesia atau SeaBank.

Kini, induk usaha Garena itu disebut-sebut mengincar Bank Capital dan Bank Bumi Arta (BNBA). Namun, tim humas Shopee belum memberikan tanggapan terkait isu tersebut.

Pasar yang bisa dijangkau oleh SeaBank di ekosistem Sea Group cukup besar. Emiten yang melantai di bursa saham AS ini memiliki bisnis e-commerce lewat Shopee, gim online melalui Garena, dan layanan keuangan SeaMoney.

Berdasarkan data iPrice, Shopee memimpin dari sisi jumlah kunjungan di Asia Tenggara. Rinciannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Shopee pun memperluas pasar di luar regional, yakni Meksiko dan Brasil.

Sedangkan Garena mengembangkan banyak gim seperti Free Fire, Speed Drifters, Contra Returns, Call of Duty, AOV, Fantasy Town, dan League of Legends.

Di bisnis keuangan, Sea Group memiliki ShopeePay yang hadir di Indonesia. Berdasarkan beberapa survei, fintech ini unggul di Tanah Air, sebagaimana Databoks berikut:

Dengan ekosistem yang besar, Gojek, Grab, dan Sea Group bertarung di bisnis bank digital Tanah Air.

Sebelumnya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute Agus Sugiarto menilai bahwa bisnis neo bank atau layanan bank digital tanpa adanya kontak fisik (virtual banking) sangat menjanjikan. Alasannya, pengguna internet di Indonesia hampir 200 juta orang.

Selain itu, berdasarkan survei OJK, indeks inklusi keuangan Indonesia hanya 76,19%. “Potensinya luar biasa besar sekali," ujar Agus dalam diskusi online bertajuk ‘Traditional Bank vs Neobank’, September tahun lalu (17/11/2020).

Kemudian, penjualan ponsel pintar (smartphone) di Indonesia mencapai 338 juta unit tahun ini atau melebihi jumlah penduduk. Angkanya tertera pada Databoks di bawah ini:

Selama pandemi Covid-19, masyarakat juga semakin terbiasa menggunakan layanan digital. “Terakhir, potensinya besar karena belum ada neobank yang beroperasi secara resmi di Indonesia," kata Agus.

Halaman:

The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:

Reimagining Indonesia’s Future

Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...