Deretan Startup yang Bersiap Menyusul IPO Bukalapak: GoTo – Tiket.com

Desy Setyowati
6 Agustus 2021, 13:08
ipo bukalapak, saham bukalapak, saham buka, bukalapak, ipo unicorn, goto, traveloka
ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021).

Katadata.co.id pun mengonfirmasi kabar itu kepada Tiket.com. Namun Public Relations Manager tiket.com Sandra Ayu Darmosumarto tidak berkomentar. “Saat ini, kami menjajaki sejumlah opsi strategis kedepan, termasuk IPO," kata kata dia kepada Katadata.co.id.

Startup pariwisata atau online travel agent (OTA) lain yang berencana IPO lewat SPAC yakni Traveloka. Unicorn ini dikabarkan akan merger dengan perusahaan SPAC asal Hong Kong, Bridgetown Holdings Ltd.

Apabila merger terwujud, entitas gabungan keduanya diprediksi US$ 5 miliar atau Rp 73 triliun.

Sebelumnya, Presiden Traveloka Henry Hendrawan mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk segera IPO. Unicorn juga mengevaluasi potensi merger dengan SPAC sebagai opsi untuk menawarkan saham perdana

 "SPAC merupakan salah satu opsi yang dievaluasi, karena kami telah didekati oleh beberapa orang," kata Henry dalam pernyataan dikutip dari Reuters, akhir tahun lalu (21/12/2020).

Kemudian perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia, GoTo bersiap IPO di dua bursa yakni AS dan BEI. Decacorn teknologi ini dikabarkan tengah berdiskusi dengan para investor untuk mengumpulkan dana US$ 2 miliar atau setara Rp 28,9 triliun.

"GoTo telah memulai proses penggalangan dana US$ 1 miliar hingga US$ 2 miliar dengan valuasi antara US$ 25 miliar hingga US$ 30 miliar," ujar beberapa sumber dikutip dari Bloomberg, akhir bulan lalu (27/7).

Perusahaan teknologi itu dikabarkan menjalankan proses IPO di bursa saham lokal tahun ini, sebelum mendaftar di AS. Seorang sumber menyampaikan, perundingan sedang berlangsung dan rincian rencana penggalangan dana GoTo masih bisa berubah.

Startup bidang pertanian, TaniHub Group juga mengkaji IPO. Namun CEO TaniHub Group Pamitra Wineka mengatakan, butuh waktu untuk bisa melantai di bursa saham.

“Kami menyiapkan. Namun, belum tahu pastinya kapan. Yang pasti, dalam tiga tahun ke depan, menurut saya cukup oke,” kata dia dalam acara virtual executive interview, pada Mei (31/5).

Pada kesempatan itu, ia juga berkomentar mengenai potensi merger maupun akuisisi perusahaan lain. Pria yang akrab disapa Eka itu menjelaskan, aksi korporasi berpotensi mempercepat upaya perusahaan untuk tumbuh dan mendorong efisiensi.

“Itu karena ada beberapa (perusahaan) yang kuat di (model bisnis) business to business (B2B) maupun business to consumer (B2C),” ujar Eka.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...