Grab Akan Resmi IPO di Bursa Saham Nasdaq AS Besok
Grab menawarkan layanan seperti berbagi tumpangan (ride-hailing), pesan-antar makanan hingga pembayaran melalui aplikasi super atau superapp. Decacorn ini beroperasi di Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja, dan Myanmar.
Perusahaan melaporkan rugi bersih US$ 988 juta pada kuartal III. Kerugian ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 621 juta.
Altimeter sudah terdaftar di bursa saham AS pada Oktober 2020. Jika Grab bergabung dengan SPAC ini, maka pesaing Gojek itu otomatis menjadi perusahaan publik di Amerika.
Saham Kelas A Grab akan diperdagangkan sebagai GRAB. Sedangkan saham Kelas B atau yang berhak atas 45 suara per saham, akan dipegang oleh manajemen dan memberikan sekitar 60% hak suara.
Grab akan menjadi perusahaan rintisan teknologi kedua yang mencatatkan saham perdana alias IPO di bursa saham AS, setelah induk Shopee, Sea Group. Keduanya sama-sama berasal dari Singapura.
Sea Group terdaftar di bursa saham New York pada 2017. Kapitalisasi pasarnya US$ 160 miliar per Jumat (26/11).