Akan IPO di AS Besok, Bagaimana Kinerja Bisnis Grab?

Desy Setyowati
1 Desember 2021, 07:37
grab, decacorn, gojek, ipo, amerika, bursa saham
KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Driver Grab memarkirkan motornya di parkiran khusus Grab , Mall FX, Jakarta Selatan
  • Pengiriman tumbuh 63% yoy menjadi US$ 2,3 miliar
  • Mobilitas atau transportasi seperti taksi dan ojek online turun 30% menjadi US$ 529 juta
  • Segmen layanan keuangan Grab mencetak rekor total payments volume (pre-InterCo) US$ 3,1 miliar atau meningkat 44%
  • Inisiatif baru tumbuh 351% menjadi us$ 41 juta

Namun pendapatan turun 9% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US4 157 juta atau setara Rp 2,2 triliun. Rinciannya sebagai berikut:

  • Pengiriman tumbuh 58% menjadi US$ 49 juta
  • Transportasi online turun 26% menjadi US$ 88 juta
  • Keuangan naik 11% menjadi $14 juta
  • Inisiatif baru turun 37% menjadi US$ $7 juta

Secara keseluruhan, pendapatan Grab turun 9% menjadi US$ 157 juta karena lockdown di Vietnam. Nilai ini setelah dikurangi insentif konsumen, pedagang, dan mitra pengemudi.

CEO Grab Group Anthony Tan menyampaikan, GMV meningkat 32% yoy. “Meskipun ada lockdown di Vietnam dan pembatasan yang meningkat di seluruh wilayah pada kuartal III karena Covid-19, kami menjalankan strategi superapp dengan baik dan menghasilkan pertumbuhan yang kuat,” kata dia dalam keterangan resmi, dua pekan lalu (16/11).

Sedangkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan di setiap lini bisnis Grab, sebagai berikut:

  • Pengiriman meningkat US$ 1 juta menjadi negatif US$ 22 juta
  • Taksi dan ojek online turun 26% menjadi US$ 64 juta
  • Keuangan turun dari negatif US$ 58 juta menjadi minus US$ 76 juta
  • Inisiatif baru turun US$ 4 juta menjadi US$ 1 juta

Secara grup, EBITDA yang disesuaikan negatif US$ 212 juta, turun US$ 85 juta dibandingkan tahun lalu dan naik US$ 2 juta dari kuartal II.

Kerugian Grab juga bertambah US$ 366 juta menjadi US$ 988 juta. Sebanyak US$ 748 juta di antaranya merupakan item non-tunai yang terdiri dari bunga yang masih harus dibayar atas saham preferen yang dapat ditukar dan ditukarkan, kompensasi berbasis saham, dan perubahan nilai wajar atas investasi.

Proporsi yang signifikan dari beban non-kas tersebut diperkirakan berhenti setelah kombinasi bisnis. Grab berencana merger dengan Altimeter Growth Corp. Prosesnya diharapkan selesai pada kuartal IV.

“Saat memasuki kuartal IV, kami melihat permintaan mobilitas kembali dengan kuat di negara-negara tertentu. Group Mobility GMV untuk empat minggu pertama kuartal IV 26% lebih tinggi dibandingkan periode sama kuartal III,” ujar Chief Financial Officer Grab Peter Oey.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...